Mendag Lutfi Undang Para Menteri Ekonomi ASEAN untuk Hadiri Pertemuan Khusus di Bali
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengundang Para Menteri Ekonomi ASEAN untuk menghadiri Pertemuan Khusus. Mendag Lutfi menyampaikan, ada alasan strategis Indonesia mengundang para menteri ekonomi ASEAN.
Sebagai informasi, para menteri ekonomi ASEAN, yang Jumat lalu baru kembali dari KTT ASEAN—Amerika Serikat (AS), telah memastikan akan memenuhi undangan untuk menghadiri Pertemuan Khusus tersebut yang digelar pada 17–18 Mei 2022 di Bali.
Baca Juga: 496 Produk Manufaktur dan Jasa Inovatif Berstandar Global Siap Bersaing dalam Ajang GDI 2022
“Ada alasan strategis kami berinisiatif mengundang para menteri ekonomi ASEAN menghadiri Pertemuan Khusus Para Menteri Ekonomi ASEAN di Bali besok,” ungkap Mendag Lutfi, mengutip dari siaran resminya, Selasa (17/5/2022).
Menurut Mendag Lutfi, kesuksesan ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN—Amerika Serikat (AS) minggu lalu, ketika Indonesia menjadi koordinator pertemuan tersebut, merupakan momentum penting yang harus segera ditindaklanjuti dengan positif dan konkret.
“Kondisi perekonomian dunia saat ini sangat rapuh dan tidak pasti. ASEAN justru beruntung mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif. Apalagi ASEAN sebagai satu komunitas adalah perekonomian ketujuh terbesar di dunia,” tambah Mendag Lutfi.
KTT ASEAN—AS minggu lalu ditutup dengan pernyataan bersama bahwa kerja sama ASEAN—AS akan ditingkatkan ke level kerja sama ekonomi yang komprehensif, untuk ditandatangani pada pertemuan lanjutan di bulan November tahun ini.
Menurutnya, pertemuan para menteri ASEAN di Bali kali ini disebut khusus karena pertemuan tersebut sebelumnya tidak dijadwalkan dalam agenda resmi ASEAN.
Selain itu, pertemuan tersebut diinisiasi bukan oleh negara pimpinan ASEAN yang saat ini dipegang Kamboja. Melainkan atas inisiatif Mendag RI, Muhammad Lutfi.
Pertemuan ini adalah kali pertama para menteri ASEAN kembali bertemu secara fisik sejak diterapkannya protokol kesehatan Covid-19, dua setengah tahun silam.
Menurutnya, para ekonom dan analis memproyeksikan perekonomian ASEAN akan tetap tumbuh positif, dan mampu menghadapi tekanan bahkan krisis ekonomi di sebagian belahan dunia.
Baca Juga: Kabar Dideportasi dari Singapura, UAS: Sahih, Bukan Hoaks!
Kondisi ini antara lain karena beberapa keunikan yang dimiliki ASEAN baik secara organisasi, visi, dan bentuk kerja sama yang telah dibangun selama 55 tahun terakhir. Keunikan tersebut dikenal dengan The ASEAN Way.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar