Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Nadir Sentil Politisi Keroyok Singapura: UAS Mau Liburan Tak Mewakili Masyarakat, Kenapa Heboh?

Gus Nadir Sentil Politisi Keroyok Singapura: UAS Mau Liburan Tak Mewakili Masyarakat, Kenapa Heboh? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejumlah tokoh di tanah air ramai-ramai mengecam tindakan pemerintah Singapura menolak kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke negeri singa tersebut.

Padahal UAS mengaku sudah melengkapi segala persyaratan sebelum berangkat untuk liburan ke Singapura.

Saat tiba di Singapura, UAS sempat ditahan dan dimasukkan ke sebuah ruangan berukur 1×2 meter, beratap jeruji selama satu jam.

Baca Juga: Bukan Islamophobia, Dedek Prayudi Ungkap Dua Masalah Lain dari Kasus UAS

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau yang karib disapa Gus Nadir turut menyoroti kejadian yang dialami UAS.

Bukan mengomentari keputusan Singapura mencekal UAS, Gus Nadir justru heran dengan ramainya tokoh publik dan politisi di Indonesia yang seolah berbondong-bondong mengeroyok negara tetangga tersebut.

Menurut dosen hukum Monash University itu, kedatangan UAS ke Singapura bukan dalam rangka mewakili pemerintah RI atau atas undangan masyarakat untuk berdakwah.

Melainkan UAS berniat untuk berlibur bersama keluarganya. Artinya UAS melancong ke Singapura atas urusan pribadi, tidak mewakili siapapun.

“Orang mau liburan ke luar negeri dengan keluarganya. Tidak mewakili pemerintah, tidak pula mewakili masyarakat dalam event tertentu, tidak pula diundang oleh warga setempat,” ujar Gus Nadir di Twitter, dikutip pada Rabu (18/5/2022).

Lantas jika lawatannya ingin berlibur lalu ditolak oleh otoritas negara yang dituju, Gus Nadir mempertanyakan para politisi tanah air yang heboh.

“Kalau ditolak masuk oleh otoritas negara tersebut, terus kenapa itu para politisi kita jadi heboh?” cetus Gus Nadir heran.

“Nyari simpati?,” tanyanya menyindir.

Celotehan Gus Nadir tersebut menuai respons beragam dari warganet. Tak sedikit yang sependapat dengannya.

“Ini pukulan telak. Label ekstremis dan intoleran telah dilayangkan secara terbuka dan resmi oleh pemerintah Singapura. Sementara pak ustadz mesin suara u/2024. Pastinya pada gerah Gus Prof sayang. Singapura loh, bukan Singaparna yang bilang. Bukan kaleng kaleng,” komentar netizen.

“Penyakit menjelang 5 tahunan, mendadak religi, mendadak peduli rakyat,” celetuk akun @Arief***.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: