Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Babe Haikal Hassan: 'Kami Ikut Presiden Kami, yakni Pak Jokowi, Bukan Pak Prabowo...

Babe Haikal Hassan: 'Kami Ikut Presiden Kami, yakni Pak Jokowi, Bukan Pak Prabowo... Haikal Hassan | Kredit Foto: Instagram/Haikal Hassan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Haikal Hassan tampil menjawab pertanyaan Refly Harun terkait identifikasi dirinya yang beragam, mulai dari pendakwah, ustadz dan politikus.

Menjawab pertanyaan itu, pria yang disapa Babe Haikal itu menjelaskan latarbelakang dan pekerjaannya hingga dicap sebagai politikus.

"Bagi yang mengenal saya 20 tahun lalu. mereka mengenal saya sebagai pembicara publik sebagai motivator dan sampai dengan detik ini saya tetap melayani teman-teman yang mengundang saya sebagai motivator," kata Haikal dikutip Warta Ekonomi.

Ia menilai selama ini label politisi adalah konsekuensi dari dirinya di Pilpres 2019 yang menempatkan dirinya sebagai juru kampanye dan jubir pasangan Prabowo-Sandi, padahal ia sendiri berpengalaman sebagai motivator.

"Saya ini pembicara publik motivator karena basis saya itu itu adalah produktivitas, sehar-hari itu saya membantu teman-teman yang perusahaannya mulai turun dan akhirnya sedikit sedikit mulai meningkatkan profit di perusahaan-perusanaan itu," tegasnya.

Haikal Hassan juga membantah bahwa ia adalah politikus, karena ia tak berkarier di partai politik atau organisasi politik lainnya.

"Di mana-mana saya dilabeling itu, meski itu hak orang melakukan labelisasisi itu. Saya berusaha menampilkan saya bukan ustad saya bukan politisi karena politisi itu menurut saya orang yang berkarir berjenjang di dunia politik," jelasnya.

Ia pun mengungkapkan alasan kenapa di tahun 2019 ia menjadi pendukung Prabowo-Sandi, sebagai penantang Jokowi-Maruf Amin.

"Saya ini sebagai konsultan yang akhirnya kemudian kecewa berat dengan lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi janji-janji Pak Jokowi tak terpenuhi, katanya mau beli Indosat ternyata tidak, mau membuka lapangan kerja tidak,"

"Kami melihat pada waktu itu siapapun yang memiliki kekuatan untuk tidak lagi memilih Pak Jokowi kita dukung dan pada waktu itu adalah Pak Prabowo dan akhirnya kita mendukung habis Pak Prabowo agar lima tahun kedepan lebih baik. Tapi ternyata hasil diputuskan oleh keputusan MK dan KPU dimenangkan Jokowi.

"Tapi akhirnya saya taat hukum dan kami ikut presiden kami, yakni Pak Jokowi, bukan Pak Prabowo, Pak Prabowo adalah Menhan," tegasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: