Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sebagai Shock Absorber untuk Lindungi Masyarakat, APBN Telah Laksanakan Fungsinya dengan Baik

Sebagai Shock Absorber untuk Lindungi Masyarakat, APBN Telah Laksanakan Fungsinya dengan Baik Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah peningkatan risiko global yang berdampak pada ekonomi nasional, APBN melaksanakan fungsinya sebagai shock absorber untuk melindungi masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga kesinambungan fiskal.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahkan dalam tiga tahun berturut-turut, anggaran perlindungan sosial (perlinsos) mengalami lonjakan yang sangat tinggi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Tiga Tantangan Berat Pengaruhi Lingkungan Ekonomi Dunia, Berikut Ulasannya!

"Kita lihat bantuan sosial (bansos) kita itu adalah sebagai shock absorber," ungkap Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Kita, Senin (24/5/2022).

Realisasi anggaran perlinsos hingga 30 April 2022 sebesar Rp129 triliun dipengaruhi oleh percepatan penyaluran bansos di April, penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan peningkatan realisasi subsidi BBM dan LPG, serta peningkatan realisasi BLT Desa.

Menkeu mengatakan, realisasi ini merupakan kombinasi dari bansos reguler dengan bansos yang berhubungan dengan pemulihan ekonomi.

"Jadi kita lihat ini belanja bansos itu adalah bantalan yang luar biasa pada saat ekonomi diguncang terus dari mulai pandemi, pemulihan, dan sekarang adanya guncangan dari sisi harga-harga barang," jelas Menkeu.

Jika dilihat dari kinerja Belanja Kementerian/Lembaga (K/L), anggaran perlinsos dimanfaatkan untuk Kementerian Sosial melalui penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap II kepada 10 juta keluarga, bantuan Kartu Sembako untuk 18,8 juta keluarga, dan BLT kepada 19,3 juta keluarga. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyalurkan bantuan iuran Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada rata-rata 84,9 juta jiwa.

Sementara itu, kinerja Belanja non-K/L meningkat dimanfaatkan untuk realisasi subsidi LPG sebesar Rp30,5 triliun dan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp7,7 triliun. Selain itu, Anggaran perlinsos melalui kinerja Belanja Transfer ke Daerah dan Dana Desa meningkat, dimanfaatkan untuk penyaluran BLT Desa kepada 6,1 juta keluarga sebesar Rp7,5 triliun.

"Jadi kita lihat perlinsos melalui APBN kita akan memberikan perlindungan sosial yang sangat tinggi, terutama pada masa-masa pemulihan ekonomi di kuartal satu sampai dengan bulan April pada saat kita merasakan guncangan yang makin tinggi," pungkas Menkeu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: