Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anak Buah Mas AHY Nggak Masalah Luhut Ditunjuk Jokowi Ngurus Minyak Goreng, Masalahnya…

Anak Buah Mas AHY Nggak Masalah Luhut Ditunjuk Jokowi Ngurus Minyak Goreng, Masalahnya… Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1443 H di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022). Dalam kesempatan itu Presiden menyampaikan meskipun masih dalam suasana pandemi, berkat kerja keras semua pihak, kasus COVID-19 di Indonesia dapat dikendalikan sehingga pada Ramadhan tahun ini umat muslim bisa beribadah dengan sedikit lebih leluasa. | Kredit Foto: Antara/Biro Pers Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,Luhut Binsar Pandjaitan, kembali sukses mendapat sorotan publik. Ini terkait dengan tugas baru yang Presiden Joko Widodo (Jokowi) berikan.

Luhut diketahui diminta Presiden Jokowi untuk mengurus masalah minyak goreng di wilayah Jawa dan Bali.

Terkait penunjukkan tugas ke Luhut oleh Jokowi untuk mengurus minyak goreng ini, Herzaky Mahendra Putra, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara angkat suara.

Menurut anak buah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut, masyarakat tidak peduli siapa lagi yang Jokowi tujuk untuk mengurus masalah minyak goreng.

“Rakyat tidak peduli siapa yang mengurus minyak goreng ini di kabinet,” kata Herzaky dalam keterangan tertulis yang wartaekonomi.co.id terima, dikutip Rabu (25/5/22).

Hal itu lanjut Herzaky karena yang dibutuhkan masyarakat adalah selesainya setumpuk masalah minyak goreng yang berbulan-bulan tidak tuntas. Bahkan dua nyawa warga negara sampai melayang karena masalah ini. Rakyat dinilai saat ini perlu agar harga minyak goreng bisa kembali terjangkau.

Dan khusus penunjukkan tugas, menurut Herzaky adalah hak mutlak yang dimiliki presiden.

Baca Juga: Demokrat Blak-blakan Ajak Anies Baswedan Gabung, Singgung Duet dengan AHY: Kami Punya...

“Hak prerogatif Presiden sebenarnya, untuk menugaskan siapapun untuk bisa membereskan permasalahan di kabinet. Terutama yang berdampak bagi masyarakat banyak,” lanjutya.

Ini sangat penting untuk dipahami karena menurut Herzaky tidak ada visi misi meteri yang ada adapah visi misi presiden.

Kegagalan menteri pun disebut juag sebagai kegagalan seorang presiden.

“Karena tidak ada visi misi menteri. Yang ada visi misi presiden. Tidak ada menteri yang sukses atau gagal, yang ada presiden yang sukses atau gagal,” tegasnya.

Catatan Kritis

Meski tidak terlalu mempermasalahkam penunjukkan Luhut, Herzaky memberikan catatan kritis.Menurutnya, penunjukka Luhut ini bukanya tanpa catatan penting.

Menurut Herzaky ada masalah dalam kabinet Presiden Jokowi karena setiap ada masalah, yang menyelesaikan tidak punya kaitan sama sekali dengan kemeteriannya.

“Ini menunjukkan ada permasalahan yang sangat serius di kabinet. Mismanajemen yang mendalam. Karena banyak permasalahan tidak ditangani dengan baik oleh kementerian terkait, dan membutuhkan sosok menteri lain untuk memperbaikinya. Ada roda organisasi yang tidak berjalan dengan baik. Tentu harus ada evaluasi terkait kinerja menteri terkait,” Jelasnya.

Baca Juga: Luhut Nambah Tugas Lagi untuk Ngurusin Minyak Goreng, Refly Harun Soroti Wajah Pemerintahan Jokowi

Sosok yang “itu-itu” saja yag mengurus segala masalah yang terjadi juga menjadi bahan pertayaa publik.

Anak buah mas AHY pun blak-blakan soal adanya sentimen buruk tentang keputusan penunjukkan sosok yang tak jarang dijuluki “Menteri Segala Bidang”.

“Tiap permasalahan besar yang muncul, selalu diserahkan kepada satu sosok menteri untuk menanganinya. Ada ketergantungan amat tinggi kabinet Jokowi dengan sosok ini. Setelah sebelumnya digelari menteri segala urusan, bisa-bisa sekarang dianggap Menko Minyak Goreng,” tegasnya.

Meski demikian, Herzaky berharap pemasalahan Minyak Goreng ini bisa segara diatasi sehingga masyarakat tidak lagi merasa kesulitan.

“Presiden Jokowi dapat memaksimalkan kinerja seluruh anggota kabinetnya selama dua tahun ke depan. Agar ekonomi Indonesia bisa bangkit dan segera pulih,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: