Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia- Malaysia Sepakati Kerjasama Illegal Fishing, Imigran Gelap, Dan Konektivitas

Indonesia- Malaysia Sepakati Kerjasama Illegal Fishing, Imigran Gelap, Dan Konektivitas Kredit Foto: Reuters/Lim Huey Teng
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Riau Syamsuar dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Malaysia Dato' Seri Hamzah bin Zainudin melakukan pertemuan di Kantor Kementerian Dalam Negeri Malaysia, pada Rabu (25/5/2022).

Pertemuan ini membahas beberapa isu antara lain imigran ilegal, peredaran narkoba, illegal fishing, dan konektivitas transportasi RoRo.  Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, kedua belah pihak sepakat akan menjalin kerja sama dalam upaya pencegahan imigran ilegal, peredaran narkoba, illegal fishing

"Dalam pertemuan tadi, Pak Mendagri Malaysia berharap tidak ada lagi imigran gelap. Bagi tenaga kerja Indonesia yang ingin bekerja di Malaysia harus memiliki dokumen yang lengkap,. Selain itu kami juga membahas terkait illegal fishing yang dilakukan nelayan Malaysia yang masuk ke Indonesia dan nelayan Indonesia yang masuk ke Malaysia," ujarnya. 

Syamsuar mengatakan bahwa Mendagri Malaysia berkeinginan untuk membentuk Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pengawasan di antara kedua negara. 

"Dalam tahun in diharapkan Satgas sudah dibentuk. Dalam rangka untuk mengawal kawasan perbatasan pesisir. Nah, jika nanti telah dibentuk Satgas seperti yang diinginkan Mendagri Malaysia, tentunya diharapkan mampu bermanfaat," tuturnya. 

Selain itu Mendagri Malaysia kata dia juga menginginkan Satgas Pengawasan yang akan dibentuk bisa melibatkan tiga negara, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. 

"Satgas ini diharapkan tidak hanya melibatkan dua negara saja [Indonesia-Malaysia] melainkan bisa melibatkan negara Thailand," ujarnya.

Syamsuar mengungkapkan bahwa Thailand akan segera melegalkan narkoba jenis ganja. Menyikapi hal ini, tentunya harus ada kewaspadaan dari pihak Malaysia dan Indonesia. 

Untuk itu Mendagri Malaysia meminta Riau untuk membincangkan usulan program ini ke lintas Kementerian Republik Indonesia. 

"Termasuk nanti Pak Wakapolda Riau bisa membincangkan dengan Pak Kapolri. Lalu, Kepala BNN Riau bisa melaporkan ke Kepala BNN pusat. Saya juga diminta untuk melaporkan ke Bapak Mendagri Tito Karnavian," jelasnya. 

Terkait konektivitas transportasi, Syamsuar menyampaikan hasil konfrensi IMT-GT di Bangkok yang telah berlangsung beberapa waktu lalu. 

"Kami juga melaporkan hasil konfrensi IMT-GT di Bangkok. Pertemuan itu dihadiri tiga Kepala Negara, Perdana Menteri Thailand, Presiden RI, dan Perdana Menteri Malaysia.  Membahas konektivitas antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia yang rutenya melalui Melaka dan Dumai," kata Syamsuar. 

Baca Juga: Larangan Ekspor CPO Belum Dicabut, Harga Buah Sawit Merosot

Dikatakan dia, di konfrensi IMT-GT Presiden Joko Widodo menyepakati agar Malaysia dan Indonesia bisa membangun pelabuhan RoRo Dumai-Melaka. 

"Saat ini di Dumai telah dimulai kesiapannya. Kami minta dukungan kepada Pak Mendagri Malaysia agar pembangunan RoRo juga bisa segera di bangun di Melaka," ungkapnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: