- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Perusahaan Milik Benny Tjokro di Ujung Tanduk, Ratusan Miliar Rupiah Uang Masyarakat Bisa Selamat?
Nasib perusahaan milik Benny Tjokrosaputro, yakni PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY) berada di ujung tanduk. Pasalnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengumumkan potensi penghapusan pencatatan (delisting) atas saham ARMY.
Ancaman delisting diungkapkan Bursa karena saham ARMY sudah mengalami suspensi selama 2,5 tahun atau 30 bulan berturut-turut. Suspensi berkepanjangan hingga lebih dari 24 bulan tersebut menjadi salah satu pertimbangan Bursa untuk melakukan delisting saham ARMY selain karena adanya kondiri perusahaan yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap ARMY.
Baca Juga: Dolar AS Hari Ini Babak Belur, Nilai Tukar Rupiah Is the King!
"Sehubungan dengan hal tersebut, masa suspensi saham ARMY telah mencapai 30 bulan pada tanggal 2 Juni 2022," tegas Bursa, Jumat, 3 Juni 2022.
Di tengah ancaman terdepak dari Bursa, ratusan miliar rupiah dana masyarakat masih menyangkut di saham ARMY. Diketahui, sebesar 57,606% atau 5.188.100.017 saham ARMY merupakan milik masyarakat. Jika mempertimbangkan harga saham ARMY saat ini yang berada di Rp50 per saham, total dana masyarakat yang tersangkut di saham ARMY mencapai lebih dari Rp259,41 miliar.
Hingga 30 April 2021, PT Mandiri Mega Jaya menguasai 20,457% atau 1.842.368.800 saham ARMY, sedangkan Asabri menguasai 9,695% atau 873.159.483 saham. Pemegang saham ARMY berikutnya ialah PT Gasa Perdana Ciptadaya sebesar 7,195% atau 648.009.400 saham dan Retail Development Group Limited sebesar 5,047% atau 454.612.300 saham.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: