Percaya Perang Rusia Beres dengan Diplomasi, tapi Biden Justru Beri Sistem Senjata Roket ke Ukraina
Penyidik ICC Karim Khan mengatakan ICC sedang berupaya membuka kantor di Kyiv untuk mendukung penyelidikan.
Rusia membantah tudingan sengaja mencari sasaran penduduk sipil atau pun terlibat dalam kejahatan perang dalam invasi yang mereka sebut sebagai operasi militer khusus di Ukraina.
Baca Juga: Nasib Tentara Bayaran Asing di Ukraina Sungguh Tragis, Mayoritas Obral Nyawa ke Militer Rusia
Serangan terhadap pabrik bahan kimia
Sementara itu pejabat Ukraina mengatakan sebuah serangan udara Rusia menghantam pabrik bahan kimia di kota Sievierodonetsk.
Gubernur setempat Serhiy Gaidai mengatakan rudal Rusia mengenai sebuah tempat penyimpanan asam nitrat.
Dia mendesak warga untuk tidak keluar dari tempat perlindungan saat ini karena kemungkinan besar akan menghirup udara yang beracun.
Gubernur Gaidai mengatakan hampir semua prasarana penting di Sievierodonetsk teah hancur dan 60% properti pemukiman penduduk mengalami kerusakan yang tidak bisa diperbaiki lagi.
"Hampir semua Sievierodonetsk sudah dalam penguasaan Rusia. Kota ini belum lagi menyerah dan syarat bagi penyerahan diri belum lagi ada," katanya.
Dia menambahkan bahwa serangan udara Rusia membuat pengiriman bantuan ataupun usaha melakukan evakuasi tidak bisa dilakukan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: