Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menghadap DPR Soal Candi Borobudur, Kalimat Luhut Lebih Tajam dari Silet: Gampang Mengkritik, Ini Proses Panjang!

Menghadap DPR Soal Candi Borobudur, Kalimat Luhut Lebih Tajam dari Silet: Gampang Mengkritik, Ini Proses Panjang! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan penetapan harga tiket naik area stupa candi Borobudur.

Dia mengatakan penetapan harga sebesar Rp750 ribu tersebut sudah melalui studi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Alasan tersebut menimbang bahwa Borobudur sudah mengalami pengurangan ketinggian dan kerusakan selama beberapa tahun. 

“Kita buat studi komprehensif dengan UNESCO dan angka itu keluar,” ucap Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat dengan badan anggaran DPR RI, Kamis (9/6).

Namun, rencana kenaikan harga tersebut ditunda karena adanya kritikan di tengah masyarakat yang ditujukan kepada Luhut. 

Baca Juga: Belum Mau Komentari Penemuan Jenazah Eril Putra Ridwan Kamil, Anies Baswedan: Saya Ingin Menghormati Keluarga

“Dengan kita buka jalan tol sekarang, satu tahun akan masuk 26 juta orang,” imbuhnya.

Dalam rapat tersebut, mantan jenderal Kopasus itu pun mengungkapkan uneg-uneg kepada DPR karena sering mendapatkan kritikan. 

Dia mengatakan masalah di Indonesia terjadi karena tidak adanya integrasi dan holistik penanganannya. 

"Gampang mengkritik, gampang ngomong seperti Borobudur, itu proses panjang bapak ibu. Jadi kesempatan saya unek-unek sedikit ini," ungkapnya.

Baca Juga: Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati, Pembahasan Refly Harun Tajam: Tidak Ada Kawan dan Lawan Abadi, yang Ada…

Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan, homestay di sekitar Borobudur saat ini sudah banyak terisi oleh wisatawan.

Dengan demikian, kata Luhut, penetapan tiket Borobudur sudah melalui pertimbangan dari kemungkinan tersebut.

“Selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan revitalisasi cagar budaya,” tukas Luhut. (*)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: