Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Percepatan Proyek Tol Cisumdawu, Basuki Kasih Target

Dorong Percepatan Proyek Tol Cisumdawu, Basuki Kasih Target Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Ditjen Bina Marga dan Badan Usaha Jalan Tol mengoptimalkan koordinasi dalam pengawasan teknis guna mempercepat penyelesaian jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu).

"Pastikan pemadatan jalan dilaksanakan serapih mungkin sesuai spesifikasi dengan memperhatikan drainase serta autograding agar jalan tidak bergelombang," kata Basuki saat meninjau progres pembangunan jalan tol Cisumdawu, kemarin.

Pembangunan jalan tol Cisumdawu terdiri dari enam seksi yang dibangun dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan biaya konstruksi Rp5,5 triliun.

Dari keenam seksi, Seksi 1 Cileunyi-Pamulihan sepanjang 11,45 km dan Seksi 2 Pamulihan-Sumedang sepanjang 17,05 km dikerjakan oleh Pemerintah. Untuk seksi 1 sudah operasional 100%, sedangkan progres fisik Seksi 2 mencapai 90,88 %.

Kemudian Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yakni PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT). Untuk seksi 3 dari Sumedang ke Cimalaka sepanjang 4,05 km konstruksinya telah rampung 100%. 

Kemudian pembangunan seksi 4 Cimalaka - Legok sepanjang 8,20 km konstruksinya sudah 44,76%, dan seksi 5 Legok - Ujung Jaya sepanjang 14,9 km progres konstruksinya sebesar 47,28%. Sedangkan seksi 6 Ujung Jaya-Dawuan progres konstruksinya sudah 96,16%.

"Perhitungan teknis penanganan longsoran yang menjadi kendala Seksi 2 harus ditentukan secara seksama dengan tetap mempertimbangkan second opinion. Bore pile juga diperbanyak agar target fungsional bisa selesai Agustus 2022," tutur Basuki. 

Dia juga berpesan agar menambahkan nilai estetika dan lingkungan dengan menanam pohon-pohon besar di sisi jalan tol agar masyarakat merasa nyaman dan senang saat berkendara melewati jalan tol Cisumdawu. 

"Penutup lereng agar didesain menggunakan  pola yang berbeda sepanjang Tol Cisumdawu. Namun pada lereng tanah yang tidak memerlukan penutup dapat dilaksanakan penghijauan dengan lebih memerhatikan nilai artistik dan lingkungan misalnya dengan penanaman bunga," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: