Penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk Ekspor-Impor oleh para pelaku usaha di sektor riil dapat memperoleh berbagai manfaat, salah satu diantaranya biaya transaksi perdagangan internasional yang semakin murah sehingga meningkatkan efisiensi dan mendorong daya saing produk di pasar internasional.
Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KpW) Jawa Barat, Herawanto menjelaskan dari sudut pandang yang lebih makro, implementasi LCS yang semakin optimal akan turut memberikan andil pada kestabilan nilai Rupiah, seiring dengan ketergantungan terhadap mata uang hard currencies yang berkurang.
Baca Juga: Puji Jokowi Soal Reshuffle, Pengamat: Saya Lihat Benang Merah dari Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto
"Saat ini LCS telah diimplementasikan di Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang dan Tiongkok, melibatkan 5 mata uang lokal yakni Rupiah, Ringgit, Baht, Yen dan Yuan,"kata Herawanto kepada wartawan di Bandung, Kamis (16/6/2022)
Herawanto mengungkapkan saat ini Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan pangsa nilai transaksi LCS terbesar secara nasional.
"Sebanyak 439 perusahaan yang telah mengimplementasikan LCS,"katanya
Meskipun demikian, potensi untuk pengembangan pemanfaatan LCS harus terus dimaksimalkan. Pasalnya, memiliki banyak manfaat bagi efisiensi biaya industri. Sedangkan secara makro nasional mampu menstabilkan nilai rupiah.
"Tentu dengan berbagai manfaat pemanfaatan LCN. Ini harus benar-benar kita ambil karena salah satu manfaatnya nilai rupiah lebih terjaga,"tegasnya
Herawanto menambahkan besarnya pangsa pemanfaatan LCS oleh industri di Jawa Barat, membuat penyelenggaraan West Java Industrial Meeting (WJIM) 2022 menjadi sangat strategis guna semakin memasifkan implementasi LCS secara nasional.
Baca Juga: Dukung Program Ekspor Nasional, Bank IBK Gandeng LPEI untuk Berikan Penyaluran Kredit
"Selain dari kemudahan dan efisiensi transaksi, WJIM 2022 juga menghadirkan one stop solution bagi pelaku industri Jawa Barat melalui interactive talkshow dan one-on-one service assistance dengan berbagai narasumber yang ahli di bidangnya,"pungkasnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar