Gandeng Indonesia dan Brunei, Vietnam Mantap Sepakati Hal-hal Ini, Mohon Simak

Warta Ekonomi, Hanoi -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Bui Thanh Son mengadakan pertemuan bilateral dengan mitranya dari Indonesia dan Brunei pada Kamis (16/6/2022) dalam rangka Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-India (SAIFMM) di New Delhi.

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Son dan Menlu RI Retno Marsudi membahas langkah-langkah untuk meningkatkan hubungan bilateral di masa pasca-COVID-19.

Baca Juga: Jika Indomie Tolok Ukurnya, Perang di Ukraina Bisa Bikin Anak Kos Pusing, Ini Lho Penyebabnya!

Dilansir Vietnam Plus, mereka sepakat untuk berkoordinasi erat untuk mempersiapkan kunjungan tingkat tinggi dan konferensi ke-4 komite kerja sama Vietnam-Indonesia pada tahun 2022.

Kedua belah pihak mencapai konsensus untuk mendorong kerja sama antara kementerian, lembaga, dan sektor kedua negara, terutama di bidang ekonomi-perdagangan, sehingga dapat memberikan manfaat praktis bagi masyarakat dan bisnis kedua negara.

Kedua belah pihak juga saling memandang dalam pendekatan dan penyelesaian masalah regional dan internasional atas dasar penghormatan terhadap hukum internasional untuk tujuan bersama perdamaian, stabilitas, kerja sama dan pembangunan.

Sementara itu, Son dan Menlu Kedua Brunei Dato Erywan Pehin Yusof sepakat untuk bekerja sama menyelenggarakan kegiatan memperingati 30 tahun hubungan diplomatik kedua negara, mempromosikan kunjungan tingkat tinggi dan menyelenggarakan konferensi kedua kerja sama Vietnam-Brunei panitia kerja sama dalam waktu dekat.

Mereka setuju untuk segera melanjutkan layanan udara langsung antara Kota Ho Chi Minh Vietnam dan ibu kota Brunei Bandar Seri Begawan untuk memfasilitasi pertukaran orang ke orang.

Menlu Son pada kesempatan itu meminta Brunei untuk lebih memfasilitasi impor barang Vietnam, khususnya produk pertanian, produk akuatik dan makanan yang memenuhi standar Halal.

Menteri Brunei mengusulkan agar kedua belah pihak meningkatkan kerja sama dalam produksi air dan beras dalam konteks dunia menghadapi krisis ketahanan pangan.