Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geram dengan Penghinaan Terhadap Nabi, Slamet Maarif PA 212: Di India Sampai Sekarang Saudara Muslim Banyak yang Dibantai!

Geram dengan Penghinaan Terhadap Nabi, Slamet Maarif PA 212: Di India Sampai Sekarang Saudara Muslim Banyak yang Dibantai! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menyebut India kerap mendiskriminasi umat Islam.

Hal itu dia disampaikan saat berorasi di depan Kedutaan Besar (Kedubes) India pada Jumat (17/6).

"Faktanya sampai dengan hari ini di India sana perlakuan diskriminatif terhadap umat Islam masih berlangsung," kata Slamet.

Slamet juga mengeklaim umat muslim di India banyak yang dibantai.

"Di India sampai sekarang saudara muslim banyak yang dibantai, bahkan dibunuh. Zalim atau tidak?" tanya Slamet kepada massa.

Eks Ketua PA 212 itu lantas mengingatkan pemerintah India perihal perlakuan diskriminasi itu terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Komunikasi Makin Intens! Demokrat, PKB dan PKS Akui Sedang Jajaki Rencana Koalisi Demi Pilpres 2024

Menurut Slamet, perlakuan diskrimimasi terhadap umat Islam India dirasakan muslim Indonesia.

"Bagi kami sakitnya mereka sama dengan sakitnya kami. Penderitaan mereka sama dengan penderitaan kami," tegas Slamet.

Slamet pun meminta Dubes India segera meninggalkan Indonesia.

"Saya minta Dubes India tinggalkan Indonesia mulai besok. Silakan tinggalkan Indonesia sebelum kami semua yang memaksa Anda pulang ke India dengan tangan kami," tegas Slamet.

Sejumlah eks tokoh Front Pembela Islam (FPI), PA 212, dan GNPF Ulama tampak berada di tengah massa aksi unjuk rasa di depan Kedubes India, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (17/6).

Demo itu dilakukan sebagai bentuk protes atas penghinaan terhadap Nabi Muhammad oleh politikus India, Nupur Sharma (37). (cr3/jpnn)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: