Optimisme terekam dalam Forum Discussion Group (FGD) yang diselenggarakan indopos/indoposco di Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Selasa 28 Juni. Dari semua narasumber yang hadir di FGD yang mengambil tema 'Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat', dapat ditarik kesimpulan bahwa pascamasa pandemi yang makin terkendali ini, kebangkitan perekonomian nasional, khusus DKI Jakarta, akan semakin terasa baik untuk UMKM maupun sektor usaha lain.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Indonesia Digital Pos Syarif Hidayatullah menuturkan, ada dua alasan mengangkat tema webinar "Jakarta Punya Hajat, Ekonomi Melesat". Pertama, bertepatan HUT ke-495 Jakarta di mana ibu kota yang semakin maju dapat menjadi percontohan untuk kota-kota lainnya.
Alasan kedua, di masa transisi pandemi menjadi endemi, banyak sektor yang tumbuh setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19. Tak bisa dipungkiri seperti kita tahu Jakarta sudah ada pertumbuhan di 2021. Catatan BI, triwulan keempat ada sekitar 3,64 persen dan terus naik sampai triwulan pertama tahun 2022 mencapai 4,30 persen.
Capaian tersebut, menurut dia, berkat kerja sama pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat luas. Dengan menjaga kestabilan vaksin dan lainnya, sehingga menopang pertumbuhan ekonomi. Karena itu kita tak boleh lengah, karena Covid-19 masih ada. Kita juga tidak tahu apakah akan ada inflasi berikut atau tidak. Maka itu mari kita kolaborasi membuat peluang usaha yang kita bisa manfaatkan.
"Dari diskusi ini kami berharap menghasilkan solusi dan ide kreatif serta jalan keluar dari permasalahan pascapandemi ini," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil IX Jakarta 2 Edwin S Inkiriwang mengatakan, dalam dua tahun terakhir modal usaha, kerja dan investasi tidak mudah dilalui. Karena, krisis pandemi berdampak besar kepada masyarakat menengah ke bawah. Bahkan secara signifikan perekonomian indonesia pernah turun 0,27 persen.
"Dampak lainnya banyak usaha kecil yang tutup. Kondisi ini sangat berbeda dengan krisis sebelumnya. Sebab, semua sendi ikut terpengaruh. ibarat tubuh, kalau kaki sakit, tidak bisa jalan," terangnya.
Program pemerintah melalui KUR, dikatakan dia, bisa membangkitkan ekonomi. Untuk itu, Pegadaian hadir untuk salurkan KUR super mikro. Untuk masuk ke segmen tersebut, Pegadaian mengambil data langsung dari RT/RW.
"KUR dengan program supermicro nilainya Rp5,9 triliun dan akan dilayani oleh 600 cabang pegadaian di seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: