Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Respons Sindiran Ahmad Muzani, Relawan Anies: Jangan Memancing Keributan dengan Opini Tanpa Dasar!

Respons Sindiran Ahmad Muzani, Relawan Anies: Jangan Memancing Keributan dengan Opini Tanpa Dasar! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, buka suara soal sindiran dari Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang diduga ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelumnya, Muzani menyebut ada tokoh politik yang namanya melambung tinggi dan berpotensi bersaing sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang, bersamaan dengan kemungkinan diusungnya Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang membesarkan namanya. Menurut Muzani, sikap itu seolah melupakan sosok yang membesarkan nama si tokoh tersebut.

Seperti diketahui, Anies Baswedan terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 tidak terlepas dari peran Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Anies Kerahkan 865 Petugas Kesehatan Hewan Tangani PMK di Jakarta

Meski demikian, Laode mengtakan Muzani tidak secara eksplisit menyebut siapa tokoh yang dimaksud. Artinya, bisa saja yang dimaksud bukan Anies.

"Karena Pak Anies selalu berkomunikasi dengan baik bersama Pak Prabowo. Pak Anies juga memposisikan Pak Prabowo sebagai guru dan tokoh inspiratif," ujar Laode saat dihubungi Warta Ekonomi, Jumat (1/7/20220.

"Pak Prabowo juga memberikan amanah ke pak Anies pada saat Pilkada lalu dan Pak Anies tidak mengecewakan Pak Prabowo dengan menjadi sosok yang bisa memperbaiki Jakarta," tambahnya.

Terkait komentar Muzani, Laode berharap dia tidak memicu keributan di antara kedua tokoh politik yang sedang berjuang untuk membangun Indonesia dengan prosi dan tanggung jawabnya masing-masing.

Laode menilai apa yang disampaikan Muzani terlalu subjektif dan tanpa dasar.

"Itu adalah cara pandang yang subjektif dan tidak memiliki dasar yang kuat. Ini bisa jadi bagian dari skenario untuk membuat Pak Anies dan Pak Prabowo menjadi renggang," kata dia.

"Ini memang sebuah perkembangan dinamika politik, tapi jangan kemudian bentar-bentar disebut bahwa orang tidak mau berterima kasih," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: