Blak-blakan Ngaku Ambil Secuil dari Dana Umat Buat Operasional, ACT Dinilai Gak Takut Balasan Tuhan!
Menyusul skandal dana umat Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ibnu Khajar selalu presiden lembaga kemanusiaan tersebut menegaskan adanya fasilitas mewah yang dinikmati para petingginya telah disesuaikan sejak restrukturisasi organisasi, Januari lalu.
Tak hanya itu, pihaknya juga menekankan semua permasalahan yang sebelumnya terjadi di ACT telah diselesaikan sejak Januari 2022 lalu.
Baca Juga: Bau Busuk Makin Kuat, Habis Skandal Dana Umat, Terungkap Aliran ACT ke Pihak Terduga Teroris!
“Saat ini kami telah berbenah untuk mengoptimalkan penyaluran kedermawanan ke para penerima manfaat,” tegasnya.
ACT juga mengakui mengambil lebih dari 12,5 persen untuk operasional lembaga dari jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan. ACT mengklaim hanya mengambil sekitar 13,5 persen dari donasi tersebut.
Presiden ACT Ibnu Khajar mengatakan penggunaan donasi itu tak masalah. Menurutnya, ACT adalah lembaga filantropi bukan zakat dan mendapat izin dari Kementerian Sosial.
Pengakuan hal tersebut langsung menjadi perbincangan hangat para netizen, terlebih pengakuan tersebut terlihat sangat berkaitan erat dengan skandal dugaan penggunaan dana umat untuk kepentingan pribadi. Salah satunya adalah Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar.
Menanggapi pengakuan tersebut, Gus Umar menyebut tindakan itu tidak wajar dan bahkan terkesan tak takut akan balasan dari sang pencipta. Ia pun meminta pihak kepolisian untuk memeriksa ACT.
Baca Juga: Skandal Dana Umat ACT, Anies Baswedan Tak Boleh Diam, Harus Ikut Kasih Efek Jera!
“Mengerikan. Gak takut masuk neraka. Saya setuju mereka ini diperiksa polisi. Uang ummat dipakai sesuka hati mereka,” ucap Gus Umar dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Selasa (5/7/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: