Senada dengan Afini, Sri Mukti yang menjual minuman herbal mengaku produknya cukup laku setiap harinya. Keuntungan yang didapatkan, kata dia, bisa untuk biaya hidup hingga modal jualan selanjutnya.
"Alhamdulillah sehari bisa 20 botol sampai 30 botol, sehari bisa mencapai Rp250 ribu, malah kadang-kadang sampai Rp300 ribu," katanya.
Sri mengaku sudah menjadi nasabah PNM sejak tahun 2016. Awalnya ia mengajukan peminjaman modal Rp3 juta, namun sekarang sudah mencapai Rp9 juta.
"Saya berharap PNM semakin maju, semakin bisa memberikan modal buat usaha," tuturnya.
Pelatihan ini merupakan salah satu dari tiga modal yaitu modal intelektual yang diberikan oleh PNM bagi nasabahnya. Adapun acara yang diselenggarakan, seperti, sosialisasi manfaat tabungan Simpedes UMi, sosialisasi tabungan emas oleh Pegadaian, hingga penyerahan buku rekening Tab Simpedes Umi secara langsung.
Dalam mendukung pertumbuhan ultra mikro dan UMKM, PNM memberikan tiga modal yaitu finansial, intelektual dan sosial. Modal finansial diberikan melalui pembiayaan usaha produktif, sedangkan modal intelektual melalui pendampingan antara lain pelatihan, berbagi info dan pengalaman.
Sedangkan modal sosial, PNM membangun kepedulian nasabah melalui jejaring usaha dan sinergi bisnis yang mampu membantu percepatan usaha nasabah. Kemudian, pelatihan ini berjalan sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pada kegiatan ini, PNM PKU berhasil mendampingi nasabah PNM Mekaar Cabang Pasar Rebo dalam pembukaan rekening tabungan Simpedes UMi (Simpanan Masyarakat Pedesaan Ultra Mikro) kepada 500 nasabah PNM Mekaar yang difasilitasi oleh BRI.
Sebagai informasi, hingga 7 Juli 2022 PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 112.14 Triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 12.08 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.499 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat