HIPMI Jaya Womenpreneur Buat Gerakan #SupportPower sebagai Peran Nyata atas Maraknya Kasus Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual terhadap perempuan telah menjadi polemik yang terjadi di masyarakat.
Tidak hanya terjadi di tingkat masyarakat kurang mampu, namun juga terjadi di institusi pendidikan. Pelecehan ini dialami siswi remaja, mahasiswi bahkan anak dibawah umur.
Menurut Ketua Jaya Womenpreneur, Icha Musonif, pelecehan seksual di lingkungan pendidikan mengalami hambatan di dalam memperjuangkan keadilan maupun pemulihan bagi para korban.
“Hal itu disebabkan adanya relasi kuasa yang kuat dari para pelaku. Kemudian, di sisi lain masyarakat bahkan lebih mempercayai seseorang yang memiliki otoritas keilmuan maupun keagamaan dibandingkan korban. Korban yang merasa lemah semakin tidak berdaya untuk meminta perlindungan,” kata Icha dalam keterangan persnya, Sabtu (9/7/2022).
Pelecehan seksual seringkali terjadi karena minimnya pendidikan tentang seks kepada anak. Hal ini disebabkan karena adanya pandangan tabu jika membicarakan hal yang berhubungan dengan seks.
HIPMI Jaya Womenpreneur sebagai organisasi yang menaungi pengusaha muda wanita di Jakarta mengambil peran nyata dalam menyikapi isu sosial yang meresahkan ini.
“Kami akan membuat gerakan #SupportPower untuk kampanye pentingnya edukasi seks usia dini. Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan kepada komunitas pengusaha pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya tentang upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak terutama di institusi pendidikan,” ujar Harizah Persiana Mangkunegara, Dewan Pembina HIPMI Jaya Womenpreneur
“Ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan awareness masyarakat sehingga dapat lebih siap dalam mencegah dan menyikapi pelecehan seksual yang terjadi baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun insitusi Pendidikan,” tambah Melissa Hamid, Founder Jaya Womenpreneur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: