Selalu Waspada di Internet, Jangan Mudah Percaya Akan Informasi Sepenggal, Bisa Saja Hoaks!
Kemajuan teknologi memudahkan setiap orang mendapat informasi. Dibutuhkan kecakapan digital untuk memilah informasi benar, jangan mudah percaya tulisan yang too good to be true.
“Informasi kalau sepenggal itu bisa menjadi hoax, karena diringkas sehingga salah,” kata Relawan Mafindo, Puji F. Susanti saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (11/7).
Baca Juga: Terjadi di Rumah Kadiv Propam, Pakar Nilai Soal Anak Buah Irjen Ferdy Sambo Bukan Kriminalitas Biasa
Sekarang ini banyak orang menuangkan pikirannya dengan merangkai tulisan di web atau blog. Masyarakat kerap menganggap tulisan tersebut berita dan membagikannya ke media sosial. Padahal beberapa tulisan tersebut tidak memiliki standar jurnalistik.
Menurut Puji, hal itu tidak menyalahi aturan, tapi penulis tetap harus mencantumkan nama, sumber, kontak yang bertanggung jawab, hingga alamat. Sehingga penulis bisa dilacak jika terjadi kesalahan informasi atau memicu provokatif. “Setiap orang menulis harus bertanggung jawab,” kata Puji.
Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara (AIS Nusantara), Anifatul Jannah, S.I.Kom, MA menyebutkan, masyarakat harus mengecek judul berita yang didapat sebelum menyebarkannya. Tulisan tersebut memiliki kecenderungan hoax jika judul judulnya bernada provokasi.
Setiap orang boleh membaca informasi yang ada di media digital. Namun, utamakan verifikasi dan konfirmasi sumber berita, sehingga tidak langsung percaya. “Sebagai pengguna media, yang akan menerima informasi, harus lebih melek literasi digital. Sehingga bisa menyaring dan percaya,” ujar Anifatul.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara (AIS Nusantara), Anifatul Jannah, S.I.Kom, MA. Kemudian Relawan Mafindo, Puji F. Susanti, serta Pemeriksa Fakta MAFINDO, Eko Widianto.
Baca Juga: Sambut Era Baru Digitalisasi, Mari Beradaptasi Kuasai Inovasi Media Digital
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar