Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fenomena SCBD Muncul Saat Kepemimpinan Anies Baswedan, Gak Disangka Sandiaga Uno Respons Begini

Fenomena SCBD Muncul Saat Kepemimpinan Anies Baswedan, Gak Disangka Sandiaga Uno Respons Begini Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Anies Baswedan saat memimpin Jakarta disebut berhasil ketika anak-anak muda Citayam dan Bojonggede meramaikan seputar kawasan Sudirman-Thamrin. Fenomena baru ini menarik perhatian banyak pihak.

Dari situ, lahirlah istilah SCBD yang merupakan singkatan dari Sudirman Central Business District. Anak remaja muda dari daerah penyangga Ibu Kota ini kemudian mendapat julukan SCBD tetapi dengan arti yang berbeda, yakni Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok.

Baca Juga: Sandiaga Bidik Remaja-Remaja SCBD jadi Konten Kreator

Dengan pakaian dan gaya tertentu, mereka nongkrong sembari adu outfit sehingga warganet menyebutnya dengan Citayam Fashion Week.

Anies juga telah mengomentari fenomena SCBD ini. Dalam tanggapannya, dia menerangkan pihaknya memang merevitalisasi dan mempercantik Jalan Jenderal Sudirman berupa trotoar-trotoar luas, halte serta stasiun agar bisa menjadi ruang ketiga yang menyetarakan dan mempersatukan semua.

Ruang ketiga merupakan ruang pertemuan antara ruang pertama yang merupkan ranah privat (keluarga) dan ranah kedua yang merupakan tempat bekerja.

“Saya mengistilahkan ‘Demokrasitasi Jalan Jenderal Sudirman’. Karena menjadi milik semua. Jadi trotoar ini jadi tempat yang menyetarakan, mempersatukan orang dari mana saja, tidak harus yang dari sosial ekonomi menengah dan atas. Justru demokratisasi yang terjadi di sini siapa saja bisa menikmati dengan caranya masing-masing,” jelasnya.

Meski demikian, Gubernur Anies berpesan untuk para remaja SCBD agar tetap menjaga ketertiban dan kebersihan.

“Dan ketika terjadi fenomena, yang penting jaga ketertiban dan kebersihan selebihnya nikmati ruang ketiga untuk semua,” tandasnya.

Terpisah, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan, penciptaan lapangan kerja dan peluang usaha sangat dibutuhkan masyarakat saat ini.

Sandi mengutarakan, para pelaku parekraf membutuhkan sosok kepemimpinan yang bisa menangkap aspirasi dari pelaku ekonomi kreatif, mendengar langsung dan memberikan solusi terhadap permasalahan inti yang dihadapi.

“Mulai dari informasi yang sangat simpel, seperti informasi tentang event-event yang sudah dan akan dirancang Kota Semarang sampai terhadap kegiatan kolaborasi yang ingin kita hadirkan dalam beberapa tahun ke depan,” kata Sandiaga Uno, Minggu (17/7/2022).

Oleh karena itu, kerja sama seluruh pihak sangat dibutuhkan dalam mengembangkan sektor parekraf. Terlebih, pihaknya menargetkan penciptaan lapangan kerja baru sebanyak 1,1 juta lapangan kerja pada tahun 2022 dan sebanyak 3,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2024.

“Pengalaman saya sebagai seorang chief economy officer merasa bahwa kita harus bergandengan tangan dan pemerintahan Pak Jokowi selama beberapa tahun ini Alhamdulillah sudah mencapai kemajuan luar biasa,” ungkap Sandi.

Baca Juga: Kelompok "SCBD" Makin Menjamur, Satpol PP Menteng Bakal Lakukan Ini, Siap-siap!

“Tapi masih banyak teman-teman kita yang belum mendapatkan penghasilan, pekerjaan dan juga dengan adanya ancaman inflasi, harga-harga yang semakin meningkat kita harus mampu untuk menghadirkan sesuatu solusi yang konkret-yang bisa dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Sandi mengungkapkan, fenomena keberadaan anak-anak Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok (SCBD) di kawasan Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat pun menjadi bukti besarnya peluang usaha dalam sektor ekonomi kreatif.

Kegiatan anak-anak yang berubah menjadi ajang peragaan busana yang dikenal dengan nama SCBD Fashion Show atau Citayam Fashion Week itu juga mampu menggerakkan ekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: