Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anaknya Tewas jadi Tentara, Ibu Valya Ngaku Benci ke Putin, Tapi Takut Protes

Anaknya Tewas jadi Tentara, Ibu Valya Ngaku Benci ke Putin, Tapi Takut Protes Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Aleksey Nikolskyi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Di tengah perang Ukraina-Rusia ternyata menyimpan cerita pedih dari seorang ibu yang putranya ikut berperang menjadi tentara Rusia.

Dikutip dari BBC, seorang ibu yang tak mau disebutkan namanya itu menceritakan dedikasi anaknya yang bertugas di kesatuan dekat perbatasan Ukraina.

"Ia mengatakan mereka tengah melakukan latihan menembak dan tinggal di tenda," kata ibu yang sebut saja Valya.

"Itulah terakhir kalinya saya berbicara dengan dia."

Empat hari kemudian, pasukan Rusia menyerbu Ukraina.

Valya takut akan menanggung akibat karena berani angkat bicara tentang perasaannya. "Operasi militer khusus" Kremlin.

Ia pun kemudian menceritakan nasib pedih yang dialami anaknya.

"Kemudian ada orang yang mengeklaim teman anak saya mengirim pesan. Saya tak kenal dia. Dia menemukan saya di media sosial. Ia mengatakan kaki anak saya terkena bom dan dia meninggal. Saya mencoba menelepon dan mengontak para pejabat. Namun tak ada yang bisa mengatakan apa pun."

"Akhirnya sersan yang mengontak saya berbicara dengan saya dan mengatakan putra saya terakhir kali kontak pada 23 Februari."

"Jadi mengapa Anda katakan semua baik-baik saja, untuk menenangkan kami?"

Valya mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang anaknya.

"Saya menulis surat ke unit tentara tempat anak saya bertugas."

"Saya menulis ke komandan militer daerah. Saya menulis ke Kementerian Pertahanan. Dan kemudian saya menulis ke mereka semua lagi."

"Tak ada yang memberikan informasi, di mana, kapan dan bagaimana anak saya hilang. Semua diberitahu bahwa dia ikut serta dalam 'operasi militer khusus' dan ia tengah mengikuti misi."

Berapa banyak tentara Rusia yang tewas di Ukraina?

Di Rusia, merupakan kejahatan pidana bila ada yang melaporkan jumlah tentara tewas, di luar angka resmi yang diumumkan pemerintah, kutip dari BBC.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: