PDIP Beri Sindiran Pedas, NasDem Langsung Balas: Daripada Partainya, Gak Mau Calonkan Kader Hebat!
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto blak-blakan menyindir salah partai yang mengusung bacapres dari kader partai lainnya.
“Karena itulah, kita lebih memilih bergerak ke bawah daripada berwacana. Kita tidak perlu ikut menanggapi apa yang dilakukan pihak lain. Ada satu partai yang elektoralnya turun, kemudian mencoba memunculkan kader partai lain, bahkan mencalonkan sosok yang seharusnya netral dalam politik. Hal-hal seperti ini biarkan rakyat yang menjadi hakim politik,” pungkas Hasto.
Baca Juga: Nasihat Umur dari Ketum NasDem Masuk Akal, Prabowo Diminta Realistis
Walau Hasto tidak menyebutkan secara jelas partai yang dimaksud, namun elektabilitas partai tersebut sedang mengalami penurunan. Hal ini jelas menjadi perhatian sejumlah pengamat dan tokoh politik termasuk tokoh dari Partai NasDem.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya merespons dengan tegas sindiran dari Hasto Kristiyanto tersebut
Dirinya mengatakan, Nasdem lebih baik karena jujur untuk mengatakan tokoh tertentu layak menjadi capres meskipun bukan kadernya.
Baca Juga: Dinilai Tak Punya Solusi, Politikus PDIP Geram dengan Anies Baswedan: Sampai Dunia Kiamat...
“Lebih baik seperti Nasdem, jujur menyatakan bahwa si A layak jadi capres, meski itu bukan kader Nasdem sendiri. Daripada partainya sendiri tidak mau mencalonkan kadernya yang menonjol dan punya potensi. Itu menipu diri sendiri namanya,” kata Willy kepada wartawan, Senin (18/7).
Willy mengatakan, bakal capres yang diusung Partai Nasdem berasal dari suara akar rumput dan pengurus Nasdem di daerah. Ketiga bacapres, mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Prakasa.
“Para calon yang dinilai punya potensi. Kalau tidak cocok dengan calon A, silakan pilih calon B. Kalau tidak cocok dengan keduanya, bisa pilih C. Ibarat kata, Nasdem ini hanya memberikan rambu-rambu atau alternatif pilihan,” papar Willy.
Baca Juga: Bantah Isu Panasnya Hubungan Surya Paloh dan Megawati, NasDem: Jahat Sekali
“Supaya apa? Supaya terjadi pertemuan, saling menjajaki, berkomunikasi, dan membangun kesepahaman bersama. Karena platform yg diusung Nasdem adalah politik kebangsaan sebagaimana digaungkan dalam Rakernas kemarin,” sambungnya.
Lebih lanjut, Willy menegaskan Nasdem merupakan partai yang tidak suka main di belakang atau menentukan pilihan capres di injury time.
Menurutnya, Partai Nasdem selalu menyatakan di depan, tidak bertele-tele dan tanpa basa basi sebagaimana diterapkan pada banyak Pilkada selama ini.
“Jadi, meskipun elektoral Nasdem dalam survei-survei turun, Nasdem tetap punya kepercayaan diri dan marwah yang tinggi. Di pemilu-pemilu sebelumnya juga begitu. Dalam survei, Nasdem boleh rendah, tetapi itu tidak membuat Nasdem berkecil hati dan terus bekerja. Hasilnya kan bisa teman-teman lihat sendiri,” tegas Willy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar