Kawasan Marina Labuan Bajo Diresmikan, Ini Pesan Presiden Jokowi untuk Warga Lokal!
Zona 1-2 dikerjakan pada 28 September 2020-21 November 2021 oleh kontraktor PT Wika Gedung dengan anggaran Rp81 miliar. Ruang lingkup pekerjaan Zona 1 meliputi dermaga gertak dan gazebo, menara pandang, promenade Kampung Baru, toilet, dermaga A, SOG Kampung Baru, dan power house. Zona 2 meliputi Tangga Bajo 1, dermaga B, promenade Kampung Air, Tangga Bajo 2, Dermaga Pink dan gazebo, toilet, jalan, dan saluran.
Zona 3 dan 5 dikerjakan pasa 28 September 2020-8 Februari 2022 oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dengan anggaran Rp207 miliar. Ruang lingkup pekerjaan Zona 3 meliputi plaza, Tangga Bajo 3, gedung MEP, Tangga Bajo 4, toilet, lahan parkir, Tangga Bajo 5, area hijau, amphitheater, taman air, trestal dan lansekap. Sementara Zona 5 meliputi Kuliner Kampung Ujung, toilet, Promenade Kampung Ujung, Tangga Bajo 6 dan dermaga apung.
Baca Juga: Dampingi Jokowi, Sandiaga Uno Yakin Bandara Komodo Akan Dongkrak Kesejahteraan UMKM Labuan Bajo
Senada dengan Presiden Jokowi, Menteri PUPR Basuki juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan Labuan Bajo. "Tolong kita semua bisa ikut aktif menjaga kebersihan kawasan, karena yang menikmati juga warga di sini," kata Menteri Basuki.
Untuk menjaga kebersihan Labuan Bajo, Presiden Jokowi juga meresmikan sistem pengelolaan sampah Warloka yang terdiri dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA). TPST Warloka dioperasikan untuk dapat mengolah sampah dengan kapasitas 20 ton/hari. Sementara TPA Sampah Warloka dioperasikan untuk memproses akhir sampah yang telah diolah di TPST berupa residu abu dengan kapasitas 2 ton/hari.
Baca Juga: Menhub Dampingi Jokowi Resmikan Bandara Komodo Hasil Pengembangan di Labuan Bajo
Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja menambahkan bahwa penataan marina di Labuan Bajo merupakan model yang baik bagi kota-kota pantai dan pesisir di Indonesia, terlebih yang mengandalkan potensi pariwisata sebagai basis perekonomian lokal.
"Ruang publik sebagai ruang ketiga perlu kita ciptakan agar kota-kota kita semakin humanis, nyaman, dan berkualitas layanannya," kata Endra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: