Sandiaga Uno Bersama Pemerintah Terus Menyoroti Perkembangan Startup di Indonesia
Sejauh ini, jaringan mentor Lestari telah mencapai lebih dari 50 profesional yang ahli di berbagai bidang. Lestari pun mengembangkan model program berdasar riset best-practice akselerator-akselerator global yang telah disesuaikan disertai dengan pengalaman timnya di level nasional maupun internasional.
Direktur Lestari, Pijar Foundation, Cynthia Krisanti mengungkapkan ekonomi digital diprediksi akan menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pada tahun 2025, ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai total US$146billion. Tidak hanya itu, data Asian Development Bank di tahun 2019, transformasi berbasis teknologi bahkan dapat mendorong pertambahan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar US$2.8trillion di tahun 2040
Baca Juga: "Pantes Setannya Gak Datang", Anies Baswedan Bawa Ustaz Syam Buat Kumandangkan Azan di JIS
“Melalui Lestari, kami ingin mendorong pertumbuhan dan perkembangan inovasi-inovasi berbasis teknologi di Indonesia dengan mendemokratisasi akses terhadap kesempatan implementasi inovasi-inovasi di ekosistem bisnis yang telah terbentuk, mempercepat perusahaan-perusahaan rintisan untuk mencapai titik product-market fit. Selain akses terhadap ekosistem bisnis, Lestari juga akan memperluas kesempatan untuk perusahaan-perusahaan rintisan untuk mendapatkan pendanaan dari private maupun public investors. Ekonomi digital akan menjadi bagian kunci dari pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Cynthia.
Batch pertama program Lestari akan berlangsung selama enam bulan. Secara rinci, dua bulan pertama, startup rintisan akan menjalani pra-program bersama 20 venture, kemudian berlanjut dari bulan ke 3-5 untuk menjalankan program akselerasi bersama 10 perusahaan yang telah bergabung. Sementara, bulan ke-6 atau bulan terakhir akan digunakan untuk melakukan monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto menyoroti jumlah startup rintisan ini berkembang semakin pesat di Indonesia. Menurutnya, hingga Juli 2022, tercatat 2.391 startup berasal dari Indonesia, di antaranya terdapat 2 decacorn dan 8 unicorn. Airlangga menilai potensi perusahaan rintisan pada ekonomi digital 2021 sebesar Rp146 triliun dan pada 2030 naik 8 kali menjadi Rp4.531 triliun.
Airlangga pun memaparkan peran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam pertumbuhan startup ini adalah mendukung ekosistem yang berkelanjutan. Beberapa cara yang ditempuh ialah program inkubasi dan akselerasi startup seperti program Lestari oleh Pijar Foundation.
Baca Juga: Partai Gerindra Serukan Rapat, Prabowo Subianto Akan Tentukan Sikap!
“Kehadiran startup-startup yang terus membawa inovasi ke masyarakat harus didukung oleh semua pihak, baik swasta maupun pemerintah," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: