Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengenal Greenville Farm ID, UKM Produk Sayuran yang Jadi Representatif Creative Hub Ninja Xpress

Mengenal Greenville Farm ID, UKM Produk Sayuran yang Jadi Representatif Creative Hub Ninja Xpress Kredit Foto: Ninja Xpress
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dari sebanyak lebih dari 1.200 UKM atau shipper yang mengirimkan produk ke Creative Hub Jakarta, ada tiga kategori produk yang paling banyak diambil foto dan videonya. Tiga kategori teratas itu mencakup fesyen, baik untuk perempuan dan laki-laki, makanan, serta kesehatan dan kecantikan.

Sementara itu, dua UKM yang paling banyak mengirimkan barang melalui Creative Hub di Jakarta adalah Greenville Farm ID dan Antingz Bags.

Yang menarik, UKM Greenville Farm ID yang dihadirkan pada pers Creative Hub Jakarta, Selasa (26/7/2022), adalah sebuah UKM yang menggeluti usaha sayuran hidroponik. Bobby Agus, brand owner Greenville Farm ID, menceritakan bahwa ide awal usahanya adalah karena pandemi.

Baca Juga: Strategi Ninja Xpress dalam Mendukung Peningkatan Produk UKM Lokal

“Jadi ide awalnya itu karena kami awalnya sport center, karena pandemi, kami menaati peraturan pemerintah terkait PSBB, jadi kami harus menutup sport centernya. Dengan begitu kan ada karyawan yang harus dirumahkan, ada yang mungkin kontraknya tidak diperpanjang lagi, orang-orang yang terdampaklah. Kami berpikir mencari ide bagaimana kami mencari usaha yang esensial, tujuannya itu. Usaha yang pada saat pandemi, kami masih bisa bekerja. Sehingga tidak banyak karyawan atau staf kami yang dirumahkan,” tutur Bobby.

Ia pun menceritakan tentang model-model bisnis yang awalnya ia rancang bersama dengan rekan-rekannya. Mulai dari katering hingga akhirnya menemukan ide bisnis hidroponik. Setelah melakukan evaluasi, pembangunan greenhouse, penanaman, panen dan tes yang memakan waktu cukup lama, Bobby mulai menjual sayurannya.

Awalnya ia memulai di daerah Jakarta Barat, namun tidak mendapatkan respons yang baik, sama halnya saat ia mencoba mengirimkan ke restoran atau supermarket karena ternyata mereka telah memiliki supplier sendiri. Akhirnya, sayuran yang ia tanam hanya bisa dibagikan secara percuma.

Ia pun memutuskan untuk menggunakan model bisnis dengan memilih cara kirim langsung ke konsumen. Namun, ia menghadapi kendala karena dengan model bisnis tersebut, ia membutuhkan banyak orang untuk direkrut untuk proses pengiriman.

Ia pun mulai mencoba mengkontak Ninja Xpress dan mulai mencoba layanan Ninja Xpress selama seminggu. Dari percobaan itu, ia justru malah menemukan model bisnisnya sendiri, yaitu model bisnis dengan langsung ke konsumen.

Bobby menganggap bahwa layanan Ninja Xpress bukan saja solusi untuk usahanya, namun juga memberikan model bisnis baru baginya.

"Bukan lagi jadi solusi, malah jadi model bisnis baru, jadi revenue baru karena kami bisa mendapatkan market di mana Ninja Xpress bisa mengirimkan produk kami. Sejauh mana? Sejauh mana Ninja Xpress bisa. Sejauh mana Ninja Xpress bisa kirim, itu market kami," bebernya.

Melalui program-program yang dihadirkan oleh Creative Hub Ninja Xpress Jakarta, Bobby menuturkan bahwa saat ia terpilih untuk melakukan marketing bersama Ninja Xpress, penjualannya mengalami kenaikan sebesar 150%. Dalam penjualan digital, yang sebelumnya tidak ada pemasukan, kemudian revenue-nya naik sebesar 40%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: