Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Targetkan Bebas, Pengacara Siapkan 2 Ahli untuk Ringankan Hukuman Bharada E

Targetkan Bebas, Pengacara Siapkan 2 Ahli untuk Ringankan Hukuman Bharada E Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan kasus tewasnya Yosua Hutabarat alias Briagadir J terus jadi sorotan, sosok Bharada E juga mendapat perhatian karena dianggap sebagai kunci dari terungkapnya otak pembunuhan yakni Ferdy Sambo.

Mengenai hal ini, Ronny Talapessy, pengacara baru Bharada E tersangka penembakan Brigadir J bakal menghadirkan dua saksi ahli dari hukum pidana dan psikologi guna meringankan pasal yang disangkakan kepada kliennya. Kedua saksi akan dihadirkan ke hadapan penyidik pada pekan besok.

Bharada E dalam kasus ini mengaku diperintahkan mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J di rumah dinasnya Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu. Bharada E, kekinian terancam hukuman 15 tahun penjara. Dia dijerat dengan Pasal 338 tetang Pembunuhan Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 56 KUHP.

"Minggu depan kami mengajukan dan bermohon kepada penyidik untuk saksi ahli meringankan, yakni saksi ahli psikologi dan saksi ahli hukum pidana," kata Ronny saat dihubungi Suara.com, Minggu (14/8/2022).

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Anggota Polri yang Terlibat Skenario Pembunuhan Tidak Profesional? Refly Harun: Justru Mereka Sangat Profesional!

Selaku kuasa hukum, Ronny akan berupaya membebaskan Bharada E dari semua sangkaan yang dituduhkan.

"Yang pastinya untuk meringankan dan sangat meringankan. Kami kan targetnya bebas," imbuhnya.

Pada kasus ini, menurutnya Bharada E dalam posisi tertekan, bukan karena sengaja. Dia diperintahkan Ferdy Sambo menembak Brigadir J.

"Dia (Bharada E )waktu kejadian itu di bawah tekanan dan dia tidak ada pilihan yang lain. Dan dia harus gitu loh, keadaan terpaksa. Karena yang merintah dia ini jauh pangkatnya di atas dia. Harapan kami supaya dimasukin pasal 51 ini. Kalau seandainya pasal 51 ayat 1 ini tidak bisa dimasukin di penyidikan, itu bisa nanti di pengadilan. Walaupun tidak di dakwaan. Itu namanya peniadaan hukuman," jelas Ronny.

Ferdy Sambo Tersangka

Ferdy Sambo dan dua anak buahnya berinisial Brigadir RR alias Ricky Rizal dan KM dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Mereka terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: