Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Sambungkan Transmisi Lebih dari 60 KMS di Pulau Sumba

PLN Sambungkan Transmisi Lebih dari 60 KMS di Pulau Sumba Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) berhasil melakukan pengoperasian secara penuh di jalur Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Bima–Sape dan Gardu Induk (GI) 70 kV Sape yang berkapasitas 20 Mega Volt Ampere (MVA).

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara, Wahidin mengatakan, beroperasinya infrastruktur baru ini akan memberikan dampak positif bagi kualitas layanan kelistrikan, tentunya semakin efisien dan andal.

“Keberhasilan ini merupakan wujud komitmen PLN untuk mendorong pertumbuhan investasi dan perkembangan ekonomi, terlebih lagi pascapandemi Covid-19 dua tahun ke belakang. Ini tentunya menjadi pencetus semangat untuk sama-sama pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” ujar Wahidin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Hemat Energi, PLN Jabar Bakal Distribusikan 1 Juta Unit Kompor Induksi

Wahidin mengatakan, SUTT 150 kV Bima–Sape memiliki panjang 62,82 kilo meter sirkit (KMS) dengan 91 jumlah tapak tower, melintasi empat kecamatan, dan 13 kelurahan/desa, tersambung dari Gardu Induk (GI) Bima di Desa Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima menuju Gardu Induk Sape di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Adapun Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada infrastruktur ini mencapai 90 persen.

"Operasi penuh sistem transmisi ini akan terinterkoneksi dengan sistem tol listrik Sumbawa, sehingga menghubungkan ujung barat dan ujung timur Pulau Sumbawa," ujarnya.

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Sudjarwo menuturkan suksesnya pengoperasian SUTT 150 kV Bima–Sape dan GI 70 kV Sape memberikan dampak yang signifikan pada penghematan biaya pokok produksi dan operasional PLN sebesar Rp2,5 miliar per tahun. 

“Itu karena beberapa pembangkit yang menggunakan solar bisa berhenti beroperasi. Sebuah angka yang signifikan dan sangat sejalan dengan semangat transformasi yang dilaksanakan PLN,” ujar Sudjarwo.

Menurut Sudjarwo, keberadaan infrastruktur kelistrikan tersebut akan menjawab tantangan yang dihadapi oleh PLN, yaitu menyediakan layanan kelistrikan yang andal dan mampu merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat dan memetakan potensi pertumbuhan beban khususnya di NTB. 

Selain itu, PLN juga mengantisipasi kebutuhan beban di Pulau Sumbawa terutama dari aktivitas rencana pengembangan tambang emas yang operasionalnya nanti akan menggunakan listrik dari PLN.

Sistem kelistrikan Sumbawa sendiri memiliki daya mampu 159.530 kilo Watt (kW) dan jumlah beban sebesar 111.820 kW yang artinya terdapat daya cadangan sebesar 47.710 kW.

“Kami harus menyediakan listrik yang andal, menyala 24 jam penuh dengan kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, investasi pariwisata, dan dunia industri tentunya,” ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: