Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangkau Daerah 3T, Subsidi Energi Mengalir Hingga Pelosok Desa

Jangkau Daerah 3T, Subsidi Energi Mengalir Hingga Pelosok Desa Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Stimulus subsidi BBM dan LPG tak hanya dirasakan warga perkotaan namun masyarakat di berbagai pelosok nusantara. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote dalam rangka mewujudkan energi berkeadilan. Hal ini terwujud berkat kinerja Pertamina selama ini membangun dan mengoperasikan Lembaga Penyalur Program BBM Satu Harga dan melalui Program One Village One Outlet (OVOO). 

Program BBM Satu Harga  dijalankan Pertamina sejak 2017, atas arahan Presiden Joko Widodo. BBM Satu  Harga tersebar di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di 112 kabupaten di Indonesia sebanyak 328 lembaga penyalur hingga bulan Mei tahun 2022.

Baca Juga: Harga BBM Subsidi Bakal Naik, Pengusaha Warteg Ngeluh: Harga Pangan Saja Belum Stabil

Selain itu, Pertamina juga telah mengembangkan lebih dari 220 ribu outlet atau pangkalan LPG 3 kilogram (kg) yang tersebar di 61.801 desa.

"Melalui OVOO Pertamina akan terus memperluas infrastruktur penyaluran LPG 3 kg hingga ke seluruh pedesaan, agar lebih mudah terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi desa," ungkap Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.

Bantu Kesejahteraan Petani

Warga di daerah 3 T mengapresiasi Program BBM Satu Harga. Salah satunya disampaikan warga Desa Sukajaya Kecamatan Plakat Tinggi, Kabupaten Musi Banyuasin, Adi. Menurutnya, program itu mengerek kesejahteraan warga di desanya yang mayoritas bekerja sebagai petani.

"Masyarakat di desa Sukajaya kini tidak lagi harus menempuh jarak kurang lebih 70 kilometer untuk membeli BBM dengan harga yang sama dengan di kota. Karena sudah tersedia di desanya," ujar Adi.

Baca Juga: Pemerintah Mau Naikkan Harga BBM dan Elpiji Bersubsidi, Sofyano Zakaria: Sudah Saatnya Pemerintah Tegas!

Tak hanya petani, nelayan juga mengaku terbantu program BBM Satu Harga. Misalnya, Namalasa (52), nelayan di Ende, Nusa Tenggara Timur.

Dituturkannya, selama ini kebutuhan BBM bagi nelayan terpenuhi dengan baik. Dirinya dan komunitas nelayan sekitar merasa terbantu dengan adanya SPBU Kompak BBM Satu Harga di wilayahnya yang menjual harga BBM subsidi jenis solar sebesar Rp 5.150 per liternya.

"Kami biasa pergi melaut jam 5 sore. Isi BBM selama ini tidak ada kesulitan. Kami senang dan merasa terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga," ungkap Namalasa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: