Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kekecewaan Ketua DPRD DKI Jakarta pada Kinerja Anies Baswedan: Saat Jokowi dan Ahok, Komunikasi Baik

Kekecewaan Ketua DPRD DKI Jakarta pada Kinerja Anies Baswedan: Saat Jokowi dan Ahok, Komunikasi Baik Kredit Foto: DPRD DKI Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, kembali mengkritisi kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta jelang masa akhir jabatannya pada Oktober mendatang. Selama lima tahun menjabat, jelas Prasetyo, tidak banyak hal yang dilakukan Anies sebagai gubernur.

Dalam diskusi publik dengan tema "Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024", Senin (22/8), Prasetyo menekankan bahwa pekerjaan Anies selama ini hanya membuat JPO yang ada di Sudirman, Thamrin.

Baca Juga: Kursi Mas Anies Baswedan di DKI 1 Sebentar Lagi Kosong, Gembong PDIP Minta Penggantinya Segera Ditentukan: Belum Ada Bocoran!

"Hari ini Jakarta dua periode saya pimpin sebagai ketua dewan adalah sisa-sisa kepemerintahan sebelumnya. Ini saya katakan 1.000 persen. Dia (Anies) hanya membuat JPO yang ada di Sudirman, Thamrin. Itu aja pekerjaan dia," sentilnya.

Prasetyo menambahkan, komunikasi yang terjalin selama ini antara DPRD DKI dan eksekutif yang dipimpin Anies Baswedan sangat buruk. Padahal, selama menjabat sebagai Ketua DPRD DKI, Prasetyo merasa komunikasinya dengan pihak eksekutif sebelum Anies selalu baik-baik saja.

"Karena bukan apa-apa, sekali lagi, pengalaman saya sebagai ketua dewan, pada saat Pak Jokowi-Ahok, Ahok-Djarot, dan Pak Soni Sumarsono di sini, kita komunikasi dengan eksekutif itu baik," imbuhnya.

"Kalau dia bisa komunikasi secara baik antara eksekutif dan legislatif, itu saya rasa enggak mungkin Jakarta jadi kayak gini," tambah Prasetyo.

Menurut politikus PDIP itu, ada dilematis dan perkubuan dalam pemerintahan yang dipimpin Anies Baswedan. Hal itu membuat komunikasi yang terjalin di internal pemerintahannya saja sudah terpecah.

"Sudah punya geng-geng ini, yaitu geng STPDN dan geng umum, tapi yang kasihan adalah yang umum," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: