Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Geger Data Pelanggan Bocor, PLN Lakukan Penelusuran dan Pengamanan bersama Kominfo dan BSSN

Geger Data Pelanggan Bocor, PLN Lakukan Penelusuran dan Pengamanan bersama Kominfo dan BSSN Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) melakukan penelusuran dan penanganan data pelanggan yang terekspos di internet dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memberikan perlindungan data pribadi masyarakat.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kominfo dan BSSN untuk menemukan sumber data pelanggan yang beredar di internet sekaligus upaya untuk peningkatan pengamanan,” ujar Juru Bicara PLN, Gregorius Adi Trianto dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (23/8/2022).

Gregorius menyebut, dari hasil penelusuran sistem data pelanggan aktual PLN aman dan tidak dimasuki oleh pihak luar. Pengecekan dilakukan pada data center utama PLN melalui sistem dari berbagai perimeter dan semua dalam kondisi aman.

Baca Juga: Raup Cuan Rp14,7 Triliun pada Semester I 2022, PLN Optimis Bakal Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menilik beberapa data yang dimunculkan di media sosial, data tersebut merupakan replikasi data pelanggan yang bersifat umum dan tidak spesifik, yang disinyalir diambil dari aplikasi dashboard data pelanggan untuk keperluan data analitik. 

“Data itu bukan merupakan data riil transaksi aktual pelanggan dan tidak update, sehingga diperkirakan tidak berdampak besar bagi pelanggan. Secara umum, pelayanan kelistrikan kepada pelanggan tidak terganggu," ujarnya.

Gregorius menyebut, PLN telah dan terus menerapkan keamanan berlapis bersama BSSN untuk tindakan pengamanan yang ketat dengan tujuan memperkuat dan melindungi data-data pelanggan.

"Sesuai ketentuan yang berlaku, kami selaku Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) tentu memproses lebih lanjut hal ini dengan dibantu oleh Kementerian Kominfo dan menindaklanjuti rekomendasi untuk menyelesaikan penelusuran dan langkah-langkah perbaikan bersama, sehingga data pribadi tetap terlindungi," pungkasnya.

Sebelumnya, heboh diperbincangkan di Twitter terkait penjualan 17 juta data pelanggan PLN di dark web. Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama "loliyta", yang mengklaim menjual data pengguna PLN.

Beberapa data pelanggan PLN yang diklaim dijual di antaranya ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, kWh, alamat rumah, nomor meteran, tipe meteran, hingga nama unit UPI.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: