Raksasa Teknologi China Harus Banyak Bersabar, Musim Terburuk Mereka Kembali Datang!
Setelah China memberlakukan kebijakan "nol-Covid", serangkaian tindakan ketat termasuk lockdown dan pengujian massal untuk menahan virus. Kota-kota besar, termasuk Shanghai, dikunci selama beberapa minggu.
Ekonomi China akhirnya tumbuh hanya 0,4% pada kuartal kedua, dan itu berdampak pada kekuatan konsumen serta pengeluaran dari perusahaan di bidang-bidang seperti periklanan dan cloud computing.
Raksasa teknologi China kembali masuk ke masa-masa terburuk mereka lantaran perlambatan besar terjadi pada perekeonomian China yang dipicu oleh kebijakan ketat Beijing terhadap Covid.
Baca Juga: Memanas, Tentara Amerika dan India Ada di Himalaya, China Spontan Kasih Respons Ini
Pada kuartal kedua tahun ini, perusahaan e-commerce membukukan pertumbuhan pendapatan kuartalan year-on-year yang datar. Perusahaan media sosial dan game dilaporkan mengalami penurunan penjualan pertamanya dalam catatan.
Pemain e-commerce terbesar kedua di China juga membukukan pertumbuhan pendapatan paling lambat dalam sejarah, sementara pembuat kendaraan listrik membukukan kerugian yang lebih luas dari perkiraan serta panduan yang lemah.
Jika digabungkan, perusahaan-perusahaan ini memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD770 miliar (Rp11.446 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: