Saat ini, sulit rasanya menelusuri halaman media sosial tanpa menjumpai postingan bertema kebugaran. Dari seorang teman yang membagikan perjalanan fitness mereka, hingga selebriti yang tengah berlatih yoga dengan latar belakang pemandangan alam yang indah, tren gaya hidup sehat di Indonesia terus berkembang. Menurut Global Wellness Institute, ekonomi wellness Indonesia berada di peringkat #19 dari 218 negara di seluruh dunia dan bernilai $36,4 miliar, menjadikan Indonesia sebagai pemimpin di Asia Tenggara. Nilai ini diyakini terus meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup sehat, serta banyaknya bisnis yang hadir di sektor ini.
Salah satunya adalah FIT HUB, perusahaan kesehatan dan kebugaran berbasis teknologi yang didirikan pada Agustus 2020. Kendati hadir di tengah situasi yang menantang, FIT HUB mampu berkembang dengan sangat cepat dan bahkan sedang memperluas jangkauan gym dengan target hingga 50 cabang di 15 kota pada akhir tahun 2022. Begitu pula dengan pertumbuhan pesat sumber daya manusia mereka yang kini mempekerjakan hampir 400 karyawan dalam berbagai peran, mulai dari personal trainer dan teknisi aplikasi, hingga tim penjualan dan staf klub. Namun, pertumbuhan ini juga tidak terlepas dari tantangan.
Baca Juga: Kampung Berseri Astra dan KPOTI Canangkan Agustus sebagai Bulan Permainan dan Olahraga Tradisional
“Tantangan yang kami temui di saat ekspansi adalah memperoleh talenta baru yang berpengalaman dan berpengetahuan luas di pasar tenaga kerja sektor fitness yang ketat,” ujar Raditya Wicaksono, People Operations Lead, FIT HUB. “Karena itu, keberhasilan kami dalam menavigasi tantangan ini sangat bergantung pada bagaimana menciptakan employee value proposition yang kuat yang menempatkan kami di posisi unik dalam persaingan mencari talenta dengan gym skala besar maupun kecil.”
Raditya menjelaskan, meskipun kompensasi dan benefit tetap menjadi komponen utama, budaya telah menjadi faktor yang kian penting dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik di sektor kebugaran. Di masa lalu, lanjutnya, orang mungkin bisa mentolerir budaya toxic dan bertahan selama mereka digaji. Tapi sekarang, ketika orang tidak bahagia dan nyaman, mereka akan pergi. Studi FlexJobs menunjukkan alasan nomor satu orang berhenti dari pekerjaan mereka adalah budaya toxic pada tempat kerja.
Ketika menerapkan strategi kesejahteraan karyawan, banyak perusahaan yang berfokus pada benefit kesehatan. Namun bagi FIT HUB, kesejahteraan mencakup lebih dari sekadar meningkatkan kesehatan fisik. Raditya menjabarkan beberapa pilar dengan pendekatan yang lebih holistik yang bermanfaat bagi karyawan FIT HUB antara lain kesehatan mental, fisik, sosial, dan finansial. Ia percaya kesejahteraan karyawan berkontribusi pada tingkat produktivitas dan keterlibatan yang lebih tinggi sebagaimana dibuktikan oleh banyak penelitian.
“Sebagai bisnis yang menyediakan akses ke layanan kebugaran kepada perusahaan lain, kami juga berkomitmen terhadap kesejahteraan karyawan kami sendiri. Tentu saja, karyawan kami memiliki akses gratis keanggotaan gym di semua klub FIT HUB di kota mana pun. Melalui program 'Bonding Session', kami juga menyediakan anggaran yang dapat digunakan karyawan untuk berkumpul dengan rekan satu tim di luar jam kerja,” jelasnya, menambahkan bahwa program seperti itu dapat membantu karyawan saling mengenal sambil berbagi ide dan tawa.
Baca Juga: Fornas VI di Sumsel Pecahkan Rekor MURI, Partisipasi Penggiat Olahraga Terbanyak
Kesejahteraan finansial merupakan pilar utama lainnya yang menjadi fokus FIT HUB lantaran tekanan finansial yang dialami karyawan dapat memiliki dampak luas, jauh melampai kehidupan pribadi karyawan tersebut. Dampaknya meliputi produktivitas bisnis, kehadiran karyawan di tempat kerja, hingga retensi dan keterlibatan. Untuk itu, Raditya mengatakan, FIT HUB telah bermitra dengan wagely sejak tahun lalu untuk meluncurkan platform kesejahteraan finansial yang memungkinkan karyawan mengakses gaji yang sudah diperoleh kapan pun dibutuhkan.
“Siklus gajian per bulan dapat menjadi tantangan bagi karyawan tergantung situasi kehidupan yang berbeda-beda. Mereka yang hidup dari gaji ke gaji kesulitan membayar pengeluaran tidak terduga, beberapa bisa jatuh ke dalam perangkap pinjol ilegal dengan bunga mencekik, dan lainnya merupakan generasi sandwich yang harus menghidupi orang tua dan anak. Dengan wagely, karyawan kami tidak perlu lagi bergantung pada siklus gajian bulanan dan wagely juga menyediakan sumber edukasi untuk meningkatkan literasi finansial mereka,” jelas Raditya.
Baca Juga: PSI Tak Akan Laku Kalau Cuma Serang Anies Baswedan, Coba Lawan Jokowi
Hasilnya, FIT HUB tidak hanya berhasil menciptakan lingkungan kerja dengan tingkat perputaran karyawan yang sangat rendah dan tingkat kepuasan yang tinggi, tetapi juga mendapatkan tanggapan positif dari karyawan yang langsung menerima manfaat earned wage access dari wagely. Salah satunya berasal dari Naufal Maulidza, seorang personal trainer di klub FIT HUB Menara Duta. Pria berusia 23 tahun yang telah bekerja di FIT HUB selama dua tahun itu mengaku bahwa menggunakan wagely selama setahun terakhir telah membantunya menabung lebih banyak dan hidup bebas dari utang.
"Setiap tanggal gajian, saya langsung menyisihkan sebagian untuk ditabung. Sebisa mungkin saya berusaha tidak mengutak-atik tabungan dan karena itulah saya akan menarik sejumlah gaji yang telah saya peroleh melalui wagely apabila kebutuhan tidak terduga muncul. Misalnya, ketika saya harus ke dokter beberapa waktu lalu," ungkap Naufal seraya menambahkan bahwa proses penarikan di aplikasi sangat mudah dan cepat, kurang dari satu menit dan tips keuangan yang tersedia sangat membantu pemula untuk belajar mengelola uang.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ada Ketakutan Buat Jebloskan Istri Ferdy Sambo ke Jeruji Besi?
Selain wagely, FIT HUB memberikan karyawan serangkaian benefit termasuk asuransi kesehatan, insentif berdasarkan kinerja seperti komisi dan bonus, program pengembangan karir, dan lain sebagainya. “Di FIT HUB, kami percaya bahwa di balik anggota gym yang puas, tentu ada pengalaman karyawan yang positif. Untuk itu, kami akan selalu berusaha sebaik mungkin dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung karyawan, mendengarkan, dan menanggapi secara tepat tantangan yang mereka hadapi baik di dalam maupun di luar tempat kerja,” pungkas Raditya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: