Ajak Netflix Berkolaborasi, Sandiaga Uno Akui Industri Perfilman Indonesia Beri Dampak Besar

Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, mengungkapkan bahwa industri kreatif, khususnya industri perfilman Indonesia telah memberikan dampak yang sangat besar dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat.

Demikian disampaikannya dalam peresmian peluncuran kerja sama antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf) dan Netflix pada Selasa (6/9/2022) di Jakarta.

“Berfokus pada dampak kolektif, kita melihat bagaimana kita membuat industri ini memberikan dampak dengan kualitas yang lebih besar kepada masyarakat, untuk mempromosikan inklusivitas dan sustainability, dan juga nilai-nilai sosial lain dari masyarakat kita, termasuk nilai-nilai keluhuran,” tutur Sandiaga dalam acara tersebut.

Baca Juga: Kemenparekraf RI Gandeng Netflix Promosikan Indonesia

Sandiaga menilai dampak dari industri perfilman sangatlah besar, terutama dalam sektor ekonomi, dari segi penciptaan lapangan pekerjaan, industri perfilman Indonesia telah menciptakan kesempatan bagi ratusan orang untuk terlibat dalam pembuatan sebuah film.

“Yang kedua itu, industri perfilman kita untuk mampu mempromosikan destinasi wisata lokal. Seperti Laskar Pelangi yang mempromosikan Belitung, dari yang tadinya tidak dikenal, menjadi dikenal. Film 5 CM tentang Bromo. Baru-baru ini, ada KKN di Desa Penari, melalui film itu bisa menumbuhkan lebih banyak ketertarikan wisatawan dan juga produksi produk kreatif lokal di destinasi wisata di Banyuwangi,” tambah Sandiaga.

Melalui digitalisasi dan media sosial, Sandiaga menilai bahwa dampak dari industri perfilman Indonesia bisa menghasilkan nilai yang besar, apalagi dengan pertumbuhan industri yang cepat dan permintaan yang tinggi oleh konsumen.

“Dari segi pendapatan, industri ini menjadi salah satu industri yang menghasilkan uang terbanyak. Kru di industri perfilman juga mendapatkan salary yang cukup tinggi di atas profesi lain. Industri ini secara keseluruhan telah mengembangkan dan mempromosikan ekosistem perekonomian yang cukup besar, dan saya yakin, pertumbuhan sektor ini akan terus berkembang,” paparnya.

Untuk menunjukkan dukungan pemerintah terhadap industri perfilman Indonesia, kini Kemenparekraf telah melakukan kerja sama dengan Netflix melalui penandatanganan nota kesepahaman.

“Sejak diluncurkan di negara ini pada 2016, kami senang melihat kemajuan memukau yang telah kami capai bersama industri hiburan dan para pengguna di Indonesia. Kisah-kisah dari Indonesia seperti Ali & Ratu Ratu Queens, A Perfect Fit, dan Our Great National Park tidak saja memenangkan hati para penonton tapi juga semakin mendukung industri kreatif,” ujar Dean Garfield selaku Wakil Presiden Kebijakan Publik Global Netflix.

Tidak hanya akan mendukung pemerintah dalam kampanye Wonderful Indonesia, rupanya Netflix juga telah mengumumkan akan menayangkan konten terbaru karya bangsa yang diharapkan akan mendukung industri kreatif di Indonesia.

Sejumlah tayangan baru tersebut antara lain film aksi komedi pertama Timo Tjahjanto, The Big 4, serial drama Gadis Kretek dari produser Shanty Harmayn serta sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah, serial sci-fi thriller Nightmares and Daydreams dari sutradara Joko Anwar, film coming-of-age berjudul Dear David dari sutradara Lucky Kuswandi, komedi situasi unik Klub Kecanduan Mantan karya Salman Aristo, Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti dari sutradara Angga Dwimas Sasongko, serial Komedi Kacau dari penulis-sutradara Raditya Dika, dan sebuah proyek seru dari penulis-sutradara Ernest Prakasa.

“Kami yakin kolaborasi dengan Kemenparekraf akan membawa banyak manfaat dan kami berharap bisa menghadirkan lebih banyak cerita orisinal Indonesia kepada penonton global,” tutur Dean.

Selaras dengan keyakinan ini, Sandiaga juga mengungkapkan, “dengan upaya-upaya ini, saya yakin kemitraan dengan Netflix, dengan konten yang menampilkan beragam pesona di Indonesia, tidak hanya akan berkontribusi pada industri kreatif di Indonesia, tetapi juga menghasilkan dukungan substansial untuk pariwisata dan mendorong wisatawan untuk semakin menjelajahi negara ini."