Cara The Fed Lawan Inflasi Bakal Bikin Banyak Orang Kehilangan Uang di Bitcoin

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kampanye Federal Reserve AS melawan inflasi mungkin tidak akan selesai sampai banyak orang kehilangan uang karena bitcoin (BTC). Alasannya kembali ke dasar-dasar bank sentral.

The Fed melakukan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga dan menyaring ekonomi dengan memengaruhi banyak biaya aset utama. Itu berarti, crypto juga akan terkena dampaknya. Ini karena harga crypto sangat berkorelasi dengan ekuitas.

"Jelas The Fed ingin melihat kondisi keuangan yang lebih ketat, termasuk harga saham yang lebih rendah," ujar Brian Overby, ahli strategi pasar senior di Ally, mengutip Yahoo Finance di Jakarta, Rabu (7/9/22).

Bitcoin sudah turun lebih dari 57% tahun ini, menurut data CoinDesk. Crypto terbesar dunia itu telah bergulat dengan aksi jual aset kripto yang dipicu oleh kebangkrutan industri dan lanskap makroekonomi global yang sedang berjuang.

Baca Juga: Analisis Forbes Ungkap Data Perdagangan Bitcoin Kemungkinan Telah Dimanipulasi

Bank sentral AS memiliki dua mandat: harga yang stabil dan lapangan kerja maksimum. Saat ini, harga tidak stabil, dengan inflasi berjalan jauh di atas target 2% Fed.

Sementara itu, tingkat pengangguran masih rendah dan pengusaha menambah lebih dari 300.000 pekerjaan per bulan. Ini menjadi berita bagus bagi pencari kerja, tetapi, sebaliknya, sesuatu yang dapat memicu inflasi, meningkatkan tekanan pada The Fed untuk mengambil tindakan yang lebih kuat. Ini berarti dapat menjadi potensi masalah bagi pasar seperti saham dan kripto.

Meskipun produk domestik bruto AS telah berkontraksi selama dua kuartal berturut-turut, ekonomi tampaknya berada dalam kondisi yang cukup baik untuk menahan kenaikan suku bunga yang agresif.

Namun, tanda-tanda kelemahan lebih lanjut akan menguji tekad The Fed dan memaksa pembuat kebijakan untuk mengevaluasi seberapa besar tekanan yang ingin mereka timbulkan di pasar.