Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada! Penipu Selalu Menyerang Rasa Kasihan

Waspada! Penipu Selalu Menyerang Rasa Kasihan Kredit Foto: Unsplash/ Mimi Thian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemahaman keamanan digital membuat berselancar di media digital makin nyaman. Netizen dapat terhindar dari beragamnya modus kejahatan dan penipuan online.

Sekarang ini modus penipuan online makin beragam. Misalnya, oknum menawarkan barang dagangan dengan melampirkan foto anak yang sakit di media digital. Rasa kasihan kerap membuat seseorang mudah tertipu.

Baca Juga: Seimbangkan Interaksi Offline-Online demi Tingkatkan Kepekaan

"Patut diwaspadai. Orang Indonesia sangat ramah dan rasa ingin berbaginya luar biasa. Ini kerap dimanfaatkan orang-orang tertentu. Kejadian-kejadian ini membuat kadang merasa kasihan karena banyaknya penipuan, orang-orang yang benar-benar butuh bantuan jadi tidak dipercaya," kata Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (8/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Relawan TIK dan Founder Akademi Digital Advisor, Alamsurya Kubara Endriharto, MM mengatakan, netizen harus menerapkan prinsip validasi dalam digital savety. Penipu, lanjut dia, kerap menggunakan rasa kasihan agar korban peduli dan tertipu.

"Validasi harus dilakukan. Apakah kita kenal orang tersebut, ada tidak instansi atau lembaga yang bertanggung jawab di belakangnya," ujar Alamsurya.

Sekarang ini banyak platform penyedia jasa untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Misalnya, gerakbareng.org dan Kitabisa.com. Menurut Alam, kedua platform ini sudah terverifikasi dan validasi sehingga netzien dapat nyaman memberikan bantuan.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Intoleransi Merebak di Internet, Budaya Digital Harus Dibarengi dengan Nilai-nilai Pancasila

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah; Dosen dan Sociopreneur Jombangan.com, Kristiyuana, S.Pd M.A; serta Relawan TIK dan Founder Akademi Digital Advisor, Alamsurya Kubara Endriharto, MM.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: