Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

UMKM Harus Teliti Pilih Ads, Bisa Jadi Maunya Untung Malah Buntung!

UMKM Harus Teliti Pilih Ads, Bisa Jadi Maunya Untung Malah Buntung! Kredit Foto: Unsplash/Nubelson Fernandes
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya perkembangan teknologi informasi membantu pertumbuhan bisnis. Sekarang individu bisa berjualan online. Jangkauan promosi dagangan semakin luas dengan fitur Ads beberapa platform digital, tapi tetap harus memilih secara teliti supaya tidak boncos.

“Tidak satupun usaha yang tidak menggunakan Ads. Saya sarankan bagi yang memulai usaha, mulailah dengan mempelajari cara beriklan yang benar,” kata Digital Marketer, Lim Sau Liang saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Jumat (9/9/2022).

Baca Juga: KemenkopUKM Bersama Komisi VI DPR Gelar Sosialisasi Formalisasi UMKM bagi Calon Pengusaha

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Sekarang ini banyak netizen memanfaatkan media sosial untuk berjualan online.

Sebelum menggunakan Ads, menurut Lim, individu harus lebih dulu mencari tahu market dagangannya. Misanya berjualan steak, netizen berpotensi boncos kalau beriklan di Google, Linked In, atau Twitter. Sebab, calon pembeli produk kemungkinan besar tidak menggunakan platform tersebut.

“Kita harus tahu, pelajari marketnya dengan coba-coba. Kalau tidak mau coba, pakai logika saja. Teman-teman harus ulik,” kata Lim.

Selain promosi produk melalui Ads, individu juga bisa menyewa jasa influencer. Ada empat kategori influencer, yakni mega, makro, mikro, dan nano. Biaya setiap kategori berbeda.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Digital Marketer, Lim Sau Liang. Kemudian Anggota RTIK Kota Surabaya, William S. Mendrofa, serta mengundang Anggota JAPELIDI dan Dosen Unmuh Jember, Ulya Anisatur Rosyidah, M.Kom.

Baca Juga: Pertamina Bantu 455 UMKM Binaan Go Global, Ini Strateginya!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: