Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun PLTA Cisokan 1.040 MW, PLN Investasikan US$850 Juta

Bangun PLTA Cisokan 1.040 MW, PLN Investasikan US$850 Juta Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Bandung -

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cisokan dengan kapasitas 4 x 260 megawatt (MW) berbiaya sekitar US$850 juta resmi dimulai pembangunannya. Pembangkit yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur, Jawa Barat ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2027. Peresmian pembangunan PLTA ini ditandai dengan groundbreaking yang dilakukan secara virtual dari Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022).

Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Harris A Yahya, menjelaskan, dalam agenda transisi energi, Indonesia punya rencana memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Untuk itu, kata Harris, perlu ada pengganti dari PLTU ini. Tidak hanya dari sisi besaran kapasitas saja, tetapi juga bisa menjadi baseload sehingga PLN tetap bisa mengalirkan listrik yang andal.

Baca Juga: PLN Jadi Penghasil Listrik Terbesar di Asia Tenggara, Ini Alasannya

"Dalam transisi energi ini, kita juga harus bicara soal pasokan listrik yang tidak hanya andal, tetapi menggunakan energi bersih untuk bisa menghindari emisi gas rumah kaca. PLTA menjadi salah satu jenis pembangkit yang bisa menjadi baseload ini," jelasnya.

Adapun Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa dimulainya pembangunan PLTA Cisokan ini sebagai wujud komitmen PLN dalam menurunkan emisi karbon dan meningkatkan bauran pembangkit EBT. Apalagi, PLN juga mempunyai agenda untuk memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sehingga butuh pengganti yang bisa menjadi baseload.

"PLTA ini adalah yang pertama di Indonesia dengan teknologi pump storage. Ini adalah terobosan luar biasa karena membuat fungsi PLTA menjadi seperti power storage yang bisa sangat efisien sekaligus andal untuk diaktivasi terutama saat kondisi beban puncak. Tentunya, akan menambah keandalan sistem yang lebih besar," jelasnya.

PLTA Cisokan ini dibangun menggunakan Roller Compacted Concrete (RCC) di mana pada bendungan atas dan bawah memanfaatkan sumber daya air Sungai Cisokan yang merupakan anak Sungai Citarum. PLN akan lebih dulu membangun bendungan dari hulu sampai hilir serta infrastruktur kelistrikan sepanjang 27 kilometer sepanjang aliran sungai.

Melalui teknologi pumped storage, saat beban listrik sedang puncak, PLTA ini bisa mengalirkan sistem debit air sehingga bisa memutar turbin dan memberikan pasokan listrik tambahan. Sementara, saat beban kelistrikan Jawa Bali sedang turun, PLTA ini bisa langsung mengembalikan debit air melalui tunnel.

Sementara itu, Direktur Mega Proyek dan EBT PLN Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan, selain sebagai pembangkit pemikul beban puncak, PLTA PS Upper Cisokan juga dapat difungsikan sebagai pengatur frekuensi, spinning reserve, serta untuk memperbaiki beban dasar dan load factor system.

Hingga Agustus 2022, kapasitas terpasang PLTA yang telah dikembangkan oleh PLN adalah sebesar 5,4 GW atau sebesar 8,1 persen dari total kapasitas terpasang pembangkit PLN di Indonesia. Sementara, pembangkit tenaga listrik berbasis air yang dalam proses pengembangan di PLN sesuai RUPTL 2021-2030 adalah tahap konstruksi sebesar 2,7 GW, tahap pendanaan sebesar 0,32 GW, tahap pengadaan sebesar 0,27 GW, dan tahap perencanaan sebesar 6,8 GW.

"Diharapkan dengan beroperasinya PLTA PS Upper Cisokan nanti dapat berkontribusi dalam peningkatan bauran EBT sebesar 0,56 persen dan pengurangan CO2 sebesar 7,3 juta ton CO2e pada tahun 2040," ujarnya.

Baca Juga: PLN Targetkan PLTA Terbesar di Indonesia dengan Sistem Pumped Stored Beroperasi pada 2027

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat, Ai Sadiyah, menjelaskan bahwa PLTA ini menjadi sebuah kebanggaan bagi Jawa Barat. Pembangunan ini selain menjadi bagian upaya pemerintah dan PLN dalam transisi energi nasional, juga bisa memberikan sumbangsih bagi pembangunan di Jawa Barat.

Provinsi Jawa Barat punya potensi EBT baik surya, bayu, maupun panas bumi dan juga hydropower. Dimulainya PLTA Cisokan ini menjadi poin awal dalam pengembangan EBT di Jawa Barat. Menurutnya, adanya PLTA Cisokan ini bisa menjadi infrastruktur pendukung dan stimulan pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan kawasan industri maupun kawasan ekonomi baru di Jawa Barat.

"Ini juga sebagai wujud komitmen kami dalam menyokong transisi energi nasional. Kami berharap PLTA ini bisa juga meningkatkan keandalan kelistrikan di Jawa. Pengembangan EBT ke depan bisa terus didorong untuk target transisi energi nasional," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: