Kredit Foto: Unsplash/Jeremy Bezanger
Salah satu negara di Afrika Barat, Ghana kini tengah bersiap untuk melakukan adopsi kripto, menyusul negara-negara lain di Afrika yang sudah terlebih dahulu melakukan adopsi kripto.
Dilansir dari Cointelegraph pada Jumat (30/9/2022), sebuah laporan yang dirilis oleh Chainalaysis mencatat bahwa Ghana memiliki potensi untuk mencapai tingkat adopsi kripto dengan kedudukan yang hampir sama dengan Kenya dan Nigeria. Bahkan, CEO Paxful Ray Youssef mengatakan bahwa Ghana memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dalam adopsi kripto di Afrika.
Youssef juga turut memberikan pandangannya yang selaras dengan data yang dimiliki oleh Chainanalysis, yaitu bahwa total volume perdagangan dalam pertukaran peer-to-peer telah mengalami pertumbuhan sebesar 400% dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Senator AS Usulkan Amandemen UU 2015 untuk Lindungi Industri Kripto
Hal ini didukung dengan sebuah pandangan bahwa banyak orang Nigeria menganggap Ghana sebagai rumah mereka selama musim panas dan kemudian memberikan edukasi kepada orang-orang Ghana mengenai Bitcoin (BTC) dan kripto.
Di sisi lain, Chainalysis turut mengungkapkan bahwa negara Afrika sub-Sahara, termasuk Ghana dan yang lainnya diperkirakan memiliki adopsi kripto yang tinggi dalam upayanya menyelesaikan berbagai permasalahan transaksi di masyarakat.
Dalam sebuah wawancara bersama Cointelegraph, seorang eksekutif di Bank of Ghana, Kwame Oppong mangatakan bahwa Ghana memiliki potensi dalam penggunaan kripto. Tidak hanya itu, ia juga membeberkan bahwa Ghana kini juga tengah menguji dan mempersiapkan mata uang digital bank sentral (CBDC) untuk mendorong inklusivitas keuangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
