Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Respons Tragedi Kanjuruhan, Murid Habib Rizieq Minta Anggaran Gas Air Mata Diaudit: Ratusan Nyawa Hilang Jelas Ulah Polisi

Respons Tragedi Kanjuruhan, Murid Habib Rizieq Minta Anggaran Gas Air Mata Diaudit: Ratusan Nyawa Hilang Jelas Ulah Polisi Novel Bamukmin | Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin
Warta Ekonomi, Jakarta -

PA 212 menyoroti penggunaan gas air mata pada tragedi maut di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan orang. Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin, lantas meminta KPK untuk melakukan audit terhadap anggaran gas air mata di kepolisian itu.

Novel Bamukmin menyebut pentingnya audit anggaran pengadaan gas air mata tersebut. Pasalnya, selain penggunaan gas air mata itu kadang tak sesuai SOP, anggaran gas air mata itu memang rawan disalahgunakan.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Berdarah Tewaskan Ratusan Orang, Pengamat: PSSI Gagal, Bubarkan Saja!

Apalagi, katanya, pascatragedi berdarah di Kanjuruhan itu, viral di media sosial total anggaran Polri untuk gas air mata 2014-2022 mencapai Rp1 triliun. "Dengan kejadian Kanjuruhan Malang, anggaran gas air mata musti diaudit," kata Novel, Senin (3/10/2022).

Murid Habib Rizieq Shihab ini juga menyinggung tragedi aksi 411 2016 silam kala memprotes kasus penistaan agama Ahok. Saat itu massa juga ditembaki gas air mata sampai ratusan orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk Almarhum Syekh Ali Jabir dan Almarhum KH Arifin Ilham serta para Habaib dan ulama lainnya.

"Ketika kejadian 411 seingat saya kalau tidak salah kami sudah melaporkan ke Komnas HAM dan juga Kompolnas ketika itu, tetapi tidak pernah ada hasilnya," ujarnya.

Kerena itu, Novel menilai tragedi yang terjadi di Kanjuruhan Malang sangatlah biadab dan seperti pembantaian ala PKI. "Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan nyawa jelas ulah polisi yang sangat biadab ala PKI gaya baru," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan melakukan investigasi penuh atas tragedi Kanjuruhan Malang, termasuk penggunaan gas air mata dalam stadion Kanjuruhan Malang. Siapa penembak gas air mata dalam stadion dan pemberi perintah di Kanjuruhan pun akan dicari untuk diperiksa secara intensif.

"Kami akan mendalami SOP dan tahapan-tahapan yang dilakukan tim pengamanan pertandingan," ujar Listyo.

Terkait tragedi Kanjuruhan ini, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengawasi langsung investigasi Polri terkait tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur, setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1/10) malam.

Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto mengatakan, pengusutan tragedi Kanjuruhan bukan sekadar mencari siapa yang salah. "Ini menjadi pembelajaran bahwa sepak bola itu adalah olahraga yang paling disukai, paling diminati oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia," kata Albertus saat dikonfirmasi, Senin (3/10).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Berdarah Jadi Sorotan Dunia, Pengamat Sebut Jadi Uji Kredibilitas Polri: Harus Cepat, Terukur, dan Tegas!

Albertus berharap sepak bola tidak sekadar olahraga, tetapi juga sarana pemersatu. "Jangan sampai kemudian pertandingan itu jadi monster," Albertus.

Dia menyebut Kompolnas mengawasi kerja Timsus Polri dalam mengusut insiden itu guna mengetahui persiapan pengamanan yang dilakukan kepolisian. "Kemudian, dievaluasi untuk tidak terulang lagi, apalagi presiden memberikan atensi yang sangat besar sekali terhadap kasus ini," ujar Albertus.

Tragedi Kanjuruhan mengakibatkan ratusan Aremania tewas seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya. Versi Polri, tercatat sebanyak 125 orang meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: