"Ke depan ingin kita tingkatkan terus. Jadi yang tadi di bawah 2 persen UMKM, saya ingin meningkatkan tiga, empat persen," ujarnya.
Adapun, untuk mendorong peningkatan ekspor produk pertanian dan UMKM, Indag Jabar juga bersama instansi terkait lainnya gencar melakukan pelatihan bagi pelaku UMKM, agar nantinya bisa melakukan ekspor produk.
Baca Juga: Lewat Road West Java Festival 2022, Jabar Dorong UMKM Naik Kelas
"Ekspor itu tidak mudah, harus memenuhi administrasi, kualitas karena setiap negara memiliki kriteria masing-masing, kemudian kuantitas yang ketiga adalah kontinuitas dan yang keempat kecil tapi bagi negara-negara sangat menentukan, yakni kemasan," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, mengatakan, selain ekspor ubi cileumbu, Provinsi Jawa Barat juga melakukan ekspor kopi, coco fiber, coklat, dan teh.
"Ini sudah rutin. Tiap bulan meraka sudah mendapatkan pesanan satu kontainer. Kita ingin kepada yang lain pengusaha-pengusaha meniru apa sudah dilaksanakan oleh teman-teman lain," katanya.
Baca Juga: Pembebasan Tarif Pungutan Ekspor CPO dan Turunannya Diperpanjang Hingga Akhir Tahun
Jafar mengimbau kepada para pelaku UMKM lainnya untuk terus memperhatikan kualitas produk agar mampu memenuhi persyaratan ekspor. Termasuk, mendorong agar produk-produk Jawa Barat khususnya produk pertanian, untuk masuk pasar luar negeri.
"Komoditas kopi merupakan salah satu unggulan dengan nilai ekspor yang cukup tinggi," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: