Analis Politik Exposit Strategic Arif Susanto merespons upaya pengusaha yang bikin partai politik (parpol) sendiri. Arif menilai multipartaisme sebenarnya merupakan kegagalan pengelolaan ambisi politik.
Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi virual bertajuk “Menakar Kekuatan 18 Parpol Calon Peserta Pemilu 2024 yang Dinyatakan Lolos Verifikasi Administrasi”.
"Itulah sebabnya jumlah partai berbiak perubahan politik tidak terjadi," ujar Arif via Zoom, Minggu (16/10). Selain itu, dirinya juga menilai kembang biak partai politik memunculkan partai-partai yang dikelola oleh political enterpreneur.
"Partai tersebut menjadi perpanjangan tangan untuk kepentingan bisnis," tuturnya. Dengan demikian, menurutnya, munculnya banyak partai politik menunjukkan adanya perubahan yang cukup signifikan dalam dalam konteks legislasi di Indonesia.
"Misalnya, dulu para pengusaha harus menyuap politikus supaya undang-undang yang dihasilkan memberi keuntungan kepada mereka," kata Arif.
Akan tetapi, menurutnya, saat ini hal tersebut tidak perlu dilakukan. Sebab, perusahaannya bisa membuat partai politik yang menulis sendiri legislasi tersebut. Arif juga mengatakan bahwa lemahnya platform parpol akan memunculkan ekspolitasi identitas-identitas politik primordial.
"Sulit membedakan perbedaan prinsipil, ideologi, atau orientasi kebijakan antara partai satu dengan yang lain,” ujar Arif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: