Rakyat China Waswas Soal 'Nol Covid-19', Xi Jinping Singkat, Padat, Jelas: Tidak Berakhir
Banyak warga China memerhatikan dengan saksama Kongres Partai Komunis sembari harap-harap cemas terkait apakah kebijakan 'nol Covid' dilonggarkan atau tidak. Presiden Xi Jinping mengatakan jawaban yang tegas: tidak.
Dilansir dari BBC, orang nomor satu di China itu meyakinkan agar jangan meragukan kebijakan 'nol Covid' dengan dalih memprioritaskan keselamatan nyawa masyarakat. Lockdown, tes massal, pemindaian kode kesehatan, karantina, pembatasan perjalanan, semuanya masih diberlakukan untuk masa mendatang.
Baca Juga: Ngaku Mau Pakai Cara Damai, Rencana Xi Jinping buat Taiwan Bisa Senggol Amerika
Bahkan, sama sekali tak ada pengakuan soal penderitaan sosial dan ekonomi akibat kebijakan tersebut. Tantangan besar lainnya yang dihadapi pemerintah, tetapi tak disebutkan, antara lain melonjaknya pengangguran kaum muda dan krisis properti.
Sebaliknya, pidato yang panjangnya hampir 2 jam ini sarat retorika standar partai dan kekurangan solusi aktual untuk masalah-masalah China.
Bagi sarjana yang gagal menemukan pekerjaan di sektor teknologi setelah tindakan keras pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan ini, Xi Jinping mendesak mereka mengikuti panduan Partai Komunisk, berjuang menjadi generasi baru, dan membangun daerah sosialis modern.
Tepuk tangan meriah, yang tak diragukan lagi sebagai 'settingan', menggema ketika Xi membahas penyatuan antara China daratan dan Taiwan.
Menurut pernyataannya, Beijing akan mendorong kerja sama ekonomi dengan pulau tersebut dan benar-benar memperjuangkan penyatuan damai. Namun, partai tak akan pernah berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekuatan sebagai pilihan.
Ia juga membela undang-undang (UU) keamanan negara yang dikecam Hong Kong dengan berdalih berhasil memulihkan ketertiban di kota itu. Tak sampai di situ, Xi Jinping membenarkan pembongkaran dan perubahan banyak masjid di Provinsi Ningxia dan Provinsi Xinjiang yang dihuni mayoritas penduduk Muslim.
Ia berdalih agama di negara itu harus berorientasi 'Tionghoa'. Struktur yang dianggap mencerminkan citra Arab tentang Islam telah digantikan oleh struktur China yang lebih estetis.
Sementara itu, mantan pemimpin Jiang Zemin tak hadir. Mengingat, umurnya sudah 96 tahun, sehingga mungkin terlalu lemah untuk hadir.
Hu Jintao dan Wen Jiabao dari pemerintahan sebelumnya berada di atas panggung bersama Xi. Wakil Perdana Menteri China Zhang Gaoli pun duduk di barisan depan podium.
Inilah penampilan publik pertamanya sejak bintang tenis Peng Shuai menuduhnya atas pelecehan seksual tahun lalu. Pria 75 tahun tersebut belum mengomentarinya secara terbuka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto