Pelukan Paloh Ditolak Mentah-mentah Jokowi, Nasdem: Beliau Memang Gak Pernah Peluk Pak Surya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada puncak perayaan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).
Dalam sebuah video yang beredar, tampak Surya Paloh menyalami dan hendak memeluk Jokowi. Namun, reaksi Jokowi terlihat biasa saja dan tak menolak pelukan tersebut.
Sontak gestur Jokowi tersebut mendapat sorotan dari publik karena dianggap tak ingin memeluk Surya Paloh.
Baca Juga: Surya Paloh Sebut Pernyataan Presiden Jokowi Tentang Capres dan Cawapres Bukan Sindiran untuk Nasdem
Wasekjen NasDem Hermawi Taslim menyebutkan hal itu bukan kali pertama.
"Kalau anda nonton ketika Pak Jokowi meresmikan NasDem Tower, beliau juga enggak memeluk Pak Surya," kata Hermawi dalam diskusi yang bertajuk "Ngopi dari Seberang Istana: Utak-Atik Tiket Capres" di Jakarta Pusat, Minggu (23/10).
Dia juga menyebutkan Surya Paloh dan Jokowi memiliki karakter yang berbeda.
"Pak Surya itu ekspresif, orang Sumatera spontan begitu, kalau Pak Jokowi lembut. Jadi, kami enggak ada masalah itu," lanjutnya.
Baca Juga: NasDem Pastikan Tetap di Koalisi Pemerintah, Surya Paloh: Gak Ada Alasan Mundur, Kecuali...
Hermawi juga menjelaskan saat perayaan HUT ke-58 Partai Golkar dimeriahkan dengan teriakkan nama tertentu, sehingga direspons oleh Presiden Jokowi.
"Presiden merespons itu harus arif. Kami tidak merasa itu dikatakan pada NasDem, karena kalau Pak Jokowi ingin menegur kami pasti langsung disampaikan pada Pak Surya Paloh," jelasnya.
Pemerintahan Jokowi Tak hanya itu, Hermawi menilai pidato Presiden Jokowi terkait jangan sembrono mengusung capres itu tidak ditujukan pada partainya.
Baca Juga: Disindir Keluar Koalisi, Surya Paloh ke Jokowi: NasDem Partai Tolol atau Paling Loyalis?
"Jadi, kalau sembrono pasti kami tidak, karena pidato Pak Surya itu why not the best," ujar Hermawi.
Dia menyebutkan pidato itu harus dikaitkan dengan suasana perayaan HUT Golkar.
"Tidak sembrono itu harus dikaitkan dengan yang teriak-teriak itu. Jadi, bisa saja yang diteriakkan itu tidak diterima oleh sang komandan, kami memahami begitu," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri