Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panglima Angkatan Laut Amerika Kuak Manuver Berbahaya Kapal Selam Nuklir Baru Rusia

Panglima Angkatan Laut Amerika Kuak Manuver Berbahaya Kapal Selam Nuklir Baru Rusia Kredit Foto: Reuters/Russian Defence Ministry
Warta Ekonomi, Moskow -

Rusia sedang melakukan uji coba kapal selam nuklir strategis baru, Panglima Angkatan Laut mengumumkan pada Minggu (30/10/2022), pada saat ketegangan meningkat dengan Barat.

“Peluncur bawah laut rudal strategis bertenaga nuklir terbaru Generalissimo Suvorov sedang diuji,” kata Laksamana Nikolay Yevmenov, berbicara pada peringatan 326 tahun pembentukan Angkatan Laut Reguler Rusia.

Baca Juga: Rusia-China: Dominasi Dolar Segera Tumbang

Kepala Angkatan Laut mengatakan kapal selam itu dibangun di perusahaan Sevmash, fasilitas pembuatan kapal terbesar Rusia, di kota utara Severodvinsk.

'Generalissimo Suvorov' adalah kapal keenam dari kapal selam rudal balistik generasi ke-4 Rusia dan kapal produksi massal kedua dari kelas Borei-A yang ditingkatkan.

Setiap kapal Borei-A dapat membawa hingga 16 rudal balistik kapal selam kelas Bulava, yang dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. Kapal itu dinamai jenderal abad ke-18 Alexander Suvorov, yang dianggap sebagai salah satu komandan militer terbesar dalam sejarah Rusia.

Yevmenov melanjutkan dengan mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia sedang diperkuat oleh kapal-kapal baru canggih lainnya, termasuk kapal selam diesel-listrik ‘Ufa’, yang “telah berhasil melewati pengujian resmi.”

Kapal yang ditujukan untuk Armada Pasifik Rusia itu diharapkan dapat diterima secara resmi oleh Angkatan Laut bulan depan, katanya. Kapal selam jenis ini dipersenjatai dengan rudal jelajah 'Kalibr'.

Awal pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi mengawasi latihan serangan nuklir yang melibatkan pasukan penangkal darat, laut, dan penerbangan Moskow. Kegiatan militer ini bertepatan dengan latihan serupa yang dilakukan oleh NATO, bernama 'Steadfast Noon'.

Latihan nuklir blok itu, yang akan berlangsung hingga 30 Oktober, berlangsung di Belgia, Laut Utara, dan Inggris. Meskipun ketegangan tinggi antara Rusia dan Barat, NATO menggambarkan latihan itu sebagai "rutin" dan "tidak terkait dengan peristiwa dunia saat ini."

Dalam konteks konflik Ukraina, Putin baru-baru ini bersumpah bahwa Rusia akan menggunakan “semua cara yang tersedia bagi kita” untuk membela rakyat dan wilayahnya, sebuah pernyataan yang ditafsirkan oleh Washington dan sekutu NATO-nya sebagai ancaman terselubung untuk menyebarkan senjata nuklir.

Namun, beberapa pejabat senior Rusia bersikeras bahwa Moskow tidak mengancam siapa pun dengan persenjataan nuklirnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: