Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelaku Kerusuhan bakal Ditindak Tegas Pengadilan, Kata Parlemen Iran

Pelaku Kerusuhan bakal Ditindak Tegas Pengadilan, Kata Parlemen Iran Kredit Foto: Reuters/WANA
Warta Ekonomi, Teheran -

Pengadilan Iran diminta anggota parlemen garis keras menangani dengan tegas para pelaku kerusuhan. Usaha pemerintah menekan unjuk rasa terbesar selama bertahun-tahun telah dilakukan.

"Kami meminta pengadilan untuk menangani secara tegas para pelaku kejahatan ini dan dengan semua orang yang membantu dalam kejahatan dan memprovokasi perusuh," kata 227 anggota parlemen dari 290 kursi pada Minggu (6/11/2022).

Baca Juga: Di Kota Sunni Darah Ulama Syiah Tumpah, Situasi Iran Benar-benar Kaos!

Para pemimpin Iran telah bersumpah akan mengambil tindakan keras terhadap pengunjuk rasa yang digambarkan sebagai perusuh. Mereka menuduh musuh negara itu mengobarkan kerusuhan tersebut.

Demonstrasi anti-pemerintah yang meluas meletus pada September setelah kematian Mahsa Amini. Kantor berita aktivis HRANA mengatakan, 318 pengunjuk rasa telah meninggal dalam kerusuhan pada Sabtu (5/11/2022), termasuk 49 anak di bawah umur. Sedangkan terdapat 38 anggota pasukan keamanan juga menjadi korban.

Media pemerintah mengatakan bulan lalu, bahwa lebih dari 46 pasukan keamanan, termasuk polisi, meninggal dalam serangkaian unjuk rasa yang berakhir ricuh. Pejabat pemerintah belum memberikan perkiraan jumlah kematian yang lebih luas.

Demonstrasi berlanjut di banyak kota dari Teheran ke pusat kota Yazd dan kota utara Rasht pada Ahad. Sebuah video yang diposting di Twitter menunjukkan pengunjuk rasa di Teheran selatan setelah malam tiba meneriakkan "Ulama tersesat".

Mahasiswa di selusin universitas, termasuk di kota utara Rasht dan Amol, mengadakan protes pada Minggu. Mereka meneriakkan "matilah Diktator", merujuk pada otoritas tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Sedangkan di kota Kurdi Marivan, kelompok hak asasi Hengaw mengatakan, pasukan keamanan menembaki kerumunan yang berkumpul setelah pemakaman salah satu pengunjuk rasa Nasrin Ghaderi.

Hengaw mengatakan, Ghaderi meninggal dalam keadaan koma pada Sabtu, setelah menderita pukulan keras di kepalanya oleh pasukan keamanan saat berdemonstrasi di Teheran. Seorang jaksa yang dikutip oleh media pemerintah mengatakan, Ghaderi memiliki masalah jantung yang sudah ada sebelumnya dan telah meninggal karena keracunan, tanpa merinci lebih lanjut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: