Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Presiden Jokowi: Kolaborasi G20 Sangat Dibutuhkan untuk Selamatkan Dunia

Presiden Jokowi: Kolaborasi G20 Sangat Dibutuhkan untuk Selamatkan Dunia Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kolaborasi antara negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia yang tengah menghadapi tantangan krisis yang luar biasa. Pasalnya, krisis tersebut berdampak terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang.

"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada pertemuan Sesi I Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pada Selasa (15/11/2022).

Baca Juga: Jalan Perdamaian Ukraina Dibeber Zelensky di Depan Pemimpin G20, Lihat Isinya

Pidato pembukaan Presiden Jokowi mengawali pertemuan yang dihadiri negara-negara G20 serta tamu undangan negara dan lembaga internasional. Menurut Presiden, tantangan dunia saat ini ialah akibat berbagai krisis, mulai dari pandemi COVID-19, rivalitas yang menajam, hingga perang yang terjadi.

Presiden Jokowi menegaskan negara dunia bertanggung jawab yang berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten. Bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang menguntungkan kedua belah pihak.

"Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang," ungkapnya.

"Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Dan tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya," ucapnya.

Baca Juga: KTT G20 Menyimak, Begini Rancang Bangun Kesehatan Global yang Diusulkan Indonesia

Presiden menyebut Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah. Demokrasi di Indonesia berjalan dari pemilihan kepala desa pada tataran tingkat desa hingga ke pemilihan presiden. Untuk itu, Presiden mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang sama untuk menjembatani perbedaan.

"Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan dari pertemuan G20," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: