ADB Dukung Transformasi BUMN dalam Bentuk Pinjaman US$ 500 Juta

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah pimpinan Erick Thohir selama tiga tahun terbukti membuahkan hasil. Erick nyatanya telah membawa perubahan di perusahaan-perusahaan pelat merah sehingga makin inovatif dan efisien.

Bahkan, pembentukan holding dan subholding terbukti mampu meningkatkan pendapatan dan aset BUMN.

Baca Juga: Libatkan Yayasan BUMN untuk Indonesia, Kementerian BUMN dan Kemenko Marvest Berikan Apresiasi Pahlawan Pandemi di G20

Berdasarkan pencapaian tersebut, The Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungan agar transformasi BUMN dapat terus dijalankan. Melalui keterangan tertulis pada hari Kamis (17/11/2022), ADB menyatakan telah menyetuji pinjaman sebesar US$ 500 juta untuk mendukung reformasi di kementerian BUMN.

"ADB dengan senang hati memberikan dukungan kepada pemerintah, melalui reformasi di BUMN," kata Senior Public Management Specialist ADB untuk Asia Tenggara, Yurendra Basnett.

Sukses mendapatkan perhatian dunia, dukungan yang didapat bukan hanya datang dari ADB, tetapi ada juga dari Bank Pembangunan Jerman KfW yang akan turut serta dalam pembiayaan bersama dengan pinjaman sebesar 300 juta euro atau sekitar US$ 295,8 juta.

Baca Juga: Dukung Reformasi BUMN Indonesia, ADB Salurkan Pinjaman US$500 Juta

"Kami bersyukur kerja keras selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan dan ini diakui secara internasional," kata Erick Thohir.

Untuk diketahui, pinjaman dari ADB dan KfW merupakan pinjaman program yang semua dananya langsung masuk ke kas negara untuk pendanaan defisit negara. Jadi, Kementerian BUMN akan memberikan kontribusi ke kas negara sekitar $800 juta atau Rp12,5 trilliun pada 2023.