Mulai Membela Anies Baswedan Terkait Politik Identitas, NasDem Kena Tendangan: Mereka Semakin...
Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus keheranan dengan manuver yang dilakukan oleh salah satu elite dari Partai NasDem.
Dirinya menyoroti bagaimana salah satu politikus partai tersebut menyatakan bahwa sumber politik identitas bukanlah Anies Baswedan.
Diketahui, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie mengatakan bahwa sumber politik identitas sebenarnya adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hal inilah yang membuat Jhon geram dan buka-bukaan memberikan kritik pedasnya terhadap partai itu.
"Partai NasDem semakin mengakui dirinya sebagai partai munafik," ujar Jhon dikutip dari unggahan twitternya, @Miduk17 (19/11/2022).
Sedikit ke belakang, Jhon mengingatkan. 2017 lalu Partai NasDem tercatat sebagai yang paling vokal membela Ahok.
"2017, NasDem adalah partai yang paling vokal membela Ahok dan melawan Politik Identitas," lanjutnya.
Menurut Jhon, Ahok bukan pelaku Politik Identitas. Namun, dia hanya korban dari Politik Identitas tersebut.
"Bahkan sejak 2012 saat jadi calon wakil Jokowi di Pilgub DKI Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Nasdem Effendy Choirie meluruskan tudingan yang menyebutkan, Anies Baswedan menggunakan Politik Identitas dalam kemenangan Pilkada DKI Jakarta.
Jawaban tersebut Effendy lontarkan sebagai jawaban dari pernyataan Boni Hargens yang menilai, Anies gunakan Politik identitas di Pilakada DKI Jakarta pada 2017.
Choirie menjelaskan, Politik Identitas saat ini bukan disebabkan oleh Anies, namun dipicu oleh pernyataan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Lahirnya Pemilu Jakarta yang seperti itu sebetulnya faktor utamanya bukan Anies, tapi Ahok. Orang Kristen, Cina mengutip ayat Al Quran." katanya.
"Berangkatnya dari situ yang menafsirkan ayat semaunya, di sini sebetulnya titik tolaknya," kata Choirie, dikutip fajar.co.id dalam acara Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan melalui Youtube, Sabtu (19/11/2022).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar