Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam terus berkiprah dan memberi kontribusi besar dalam upaya mencerdaskan dan memajukan bangsa. Hal ini tercermin dari berbagai usahanya di bidang pembaruan paham keagamaan, pendidikan, kesehatan, pelayaanan sosial, pemberdayaan masyarakat, pendidikan politik kebangsaan, dan gerakan dakwah lainnya.
Menurut Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, kiprah Muhammadiyah tersebut tak lepas dari semangat sosok pendirinya, yakni K.H. Ahmad Dahlan, yang dalam dirinya tertanam jiwa pembaru untuk meraih visi Islam yang berkemajuan.
Baca Juga: Tutup Muktamar Muhammadiyah, Wapres: Lakum Partaiukum Walana Partaina'
"Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan, didorong oleh semangat dan jiwa pembaru dalam diri beliau untuk memperbaiki kondisi umat Islam yang saat itu statis, tidak berkembang," ujar Wapres dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, Wapres menuturkan visi Islam berkemajuan yang diemban Muhammadiyah sejalan dengan visi bangsa Indonesia yang tengah diperjuangkan saat ini, yaitu mewujudkan Indonesia Emas 2045. "(Sebagai) bangsa yang maju, menjadi satu dari lima kekuatan ekonomi dunia, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo, baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur," paparnya.
Tidak hanya itu, sambung Wapres, Indonesia Emas juga dicirikan oleh kualitas sumber daya manusianya yang unggul serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. "Rakyat yang jauh lebih sejahtera secara merata, serta ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan yang kuat dan berwibawa," imbuhnya.
Lebih jauh, Wapres menuturkan bahwa untuk mewujudkan kemajuan bangsa yang majemuk seperti bangsa Indonesia, terlebih di tengah kompleksnya tantangan di dalam negeri maupun di dunia, dibutuhkan kerja dan pemikiran dari SDM yang unggul. "SDM unggul menjadi komponen integral dalam upaya mewujudkan Islam berkemajuan dan negara berkemajuan," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: