Dalam ajaran Islam, menurut Wapres, generasi unggul adalah generasi muammirin atau generasi terdidik dan terlatih, yang akan menjadi ahli dan problem solver di berbagai bidang pembangunan, sekaligus juga generasi muttafakin, yaitu generasi yang taat dan menguasai agama.
"Untuk mewujudkan generasi unggul tersebut dibutuhkan pendidikan, pelatihan, dan pembelajaran seumur hidup yang akan berkontribusi luar biasa dalam memperbaiki kualitas hidup individu, baik dalam kehidupan personal maupun profesionalnya, sehingga tercipta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Bertolak ke Surakarta, Wapres Hadiri Penutupan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-48
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini Wapres mengharapkan Muhammadiyah terus membantu dalam mengusahakan pendidikan dan pelatihan berkualitas secara merata bagi seluruh rakyat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.
"Kemajuan dan pemberdayaan bagi kaum perempuan bukan hanya menyangkut kewajiban moral dan pemenuhan hak asasi manusia, melainkan juga menjadi pilar bagi perdamaian dan pembangunan dunia secara berkelanjutan," ungkapnya.
Perempuan yang berpengetahuan dan berdaya, tambah Wapres, akan berkontribusi dalam penurunan tingkat kekerasan domestik dan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan kesehatan dan kecerdasan anak.
"Terkait hal ini, K.H. Ahmad Dahlan bersama Nyai Ahmad Dahlan sangat visioner, memiliki wawasan masa depan perempuan muslim Indonesia yang jauh melampaui zamannya saat itu, dengan merintis Aisyiyah dalam semangat untuk memajukan peradaban kaum perempuan Indonesia," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: